Konsesi Pengembangan Kualanamu Bakal Kerek Investasi, Ini Alasannya

Bandara Internasional Kualanamu
Sumber :
  • Angkasa Pura II

VIVA – Pengoperasian dan pengembangan Bandara Kualanamu melalui konsesi antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium dinilai akan megenjot perdagangan dan investasi di Tanah Air. Khususnya di Pulau Sumatera.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Sebab GMR Airports memiliki rekam jejak yang baik dalam pengelolaan bandara di dunia. Sebagian sahamnya pun dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal Perancis yaitu Aeroports De Paris (ADP).

Dengan kerja sama itu, bandara di ujung Pulau Sumatra itu akan dijadikan hub di kawasan Asia yang mencakup Asia Selatan dan Kawasan Indo-China. Sejalan dengan itu, maka prospek perdagangan dan investasi dari negara tetangga ke Indonesia sangat cerah. 

Susun Roadmap, Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi Hilirisasi Capai US$618 Miliar hingga 2040

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, kerja sama ini akan meningkatkan trafik penerbangan internasional ke Bandara Kualanamu. Sehingga dapat menarik investasi untuk sektor industri, khususnya di Sumatera Utara. (Ant)

Ilutrasi suasana ruang tunggu di Bandara Internasional Kualanamu.

Photo :
  • ANTARA/Septianda Perdana
Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Lanjut Menguat Terdorong Kenaikan Bursa Asia

“Tujuan dari kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengelola bandara Kualanamu, termasuk menanggung beban pengelolaan, sehingga kunjungan lewat penerbangan akan lebih banyak ke sana dan mendatangkan investasi untuk sektor industri di Sumatera," ujar  Yusuf di Jakarta, Senin, 20 Desember 2021. 

"Sementara dari  pihak pemerintah mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pengeloaan bandara tersebut,"tambahnya.

Dia menjabarkan, sektor yang berpeluang untuk dibidik investor salah satunya adalah industri pengolahan dan komoditas kelapa sawit, yang mana Sumatera merupakan salah satu penghasil utama.

"Nanti bisa mendatangkan investasi untuk sektor industri di sana, kelapa sawit  misalkan atau bidang industri yang lain," ujarnya.

Kerja sama ini juga bakal mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia. serta berpeluang mengimbangi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.

"Karena kita kan sebetulnya ingin menjual keunggulan kompetitif kita (dari kerja sama ini). Termasuk industri pariwisata, karena masuknya wisatawan mancanegara lewat bandara Kualanamu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya