Stimulus Ekonomi, 150 UMKM di Indramayu Disuntik Modal Rp100 Juta

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mendapatkan suntikan dana Rp100 juta.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mendapatkan suntikan dana Rp100 juta. Stimulus ekonomi juga diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Kewirausahaan Sosial (Prokus).

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Stimulus diberikan di sela kegiatan Inkubasi bisnis “Sociopreneur Festival Indramayu 2021" di Gedung PGRI Kabupaten Indramayu pada Kamis pekan lalu. 

Chief Marketing & Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati, menjelaskan bahwa stimulus berupa uang tunai senilai Rp3 juta kepada masing-masing KPM Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS). yaitu 20 orang dan modal alat usaha kepada KPM.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemerintah Pastikan Kasih Perlindungan Penuh Jaga Daya Beli Pekerja

"Dengan adanya modal usaha ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi bagi para KPM Program Kewirausahaan Sosial agar lebih semangat. Harapan mereka juga bisa terus berinovasi untuk mengembangkan usahanya," ujar Wiwin dalam keterangan persnya, Senin, 20 Desember 2021.

Acara itu juga hasil kerja sama dengan PT Olahkarsa Inovasi Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Inkubasi bisnis melibatkan 150 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Ilustrasi UMKM

Photo :
  • Pixabay

Sementara pada acara live seminar mengangkat tema “Mandiri Bersama, Sejahterakan Keluarga”. Hadir secara virtual Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Bupati Indramayu yang diwakilkan oleh Asisten Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan Chief Marketing Office & Corporate Communication.

Menurut Head Of Community Engagement Olahkarsa Imti Hanah, inkubasi bisnis itu diproyeksikan memfasilitasi penerima manfaat, investor, dan stakeholder terkait untuk dapat melakukan kerja sama. 

Sementara pada pameran, menyajikan berbagai produk unggulan dari 30 sampai 50 penerima manfaat Program Kewirausahaan Sosial. Pada sesi kegiatan business matching, para penerima manfaat Program Kewirausahaan Sosial dibantu oleh mentor business masing-masing untuk mendapatkan bantuan dana dan alat usaha dari SiCepat Ekspress sebagai sponsor dalam kegiatan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya