Bisnis Karoseri Diproyeksi Kinclong 2022, Ini Pemicunya
- Dokumentasi HDP.
VIVA – Pandemi COVID-19 terus melandai saat ini. Ekonomi mulai bergeliat lalu memicu optimisme para pelaku usaha akan proyeksi bisnis tahun depan.
Salah satunya PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HDP). Emiten berkode saham HOPE itu optimistis permintaan karoseri truk akan meningkat pada 2022. Di sisi lain, efisiensi dan efektifitas bisnis di tengah pandemi COVID-19 terus dilakukan.
“Kami optimistis tahun 2022 seharusnya lebih baik dibandingkan dengan 2021,” ujar Kevin Jong, direktur utama PT Harapan Duta Pertiwi Tbk dalam paparan publik, Senin, 20 Desember 2021.
Dia menjabarkan, dari sisi strategi penjualan, tambah dia, pihaknya sekarang fokus dan berkomunikasi intensif dengan pemain-pemain besar. Khususnya dealer truk yang memasok sektor pertambangan.
“Salah satu pemain truk Eropa sudah ada permintaan pesanan kepada kami sekitar 300-an unit sampai April 2022 untuk kebutuhan tambang batu bara,” papar Kevin.
Lebih lanjut menurutnya, optimisme 2022 juga ditopang oleh adanya ekspansi bisnis perusahaan logistik. Hingga saat ini perusahaan sektor itu menyatakan sudah siap menambah kurang lebih 1.500-an unit armadanya pada 2022.
Mulai bergeliatnya ekonomi saat ini lanjutnya, tidak lepas dai penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan Pemerintah, seperti vaksinasi yang massif. Hal tersebut didukung penuh perusahaan.
“Selain itu, karena harga komoditas, khususnya batu bara masih cukup bagus. Hal itu juga membuat kami optimistis dalam meningkatkan kinerja pada 2022,” papar Kevin.
Untuk kinerja bisnis tahun ini lanjut dia, tercatat terjadi peningkatan volume karoseri dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Peningkatan permintaan itu dipicu oleh membaiknya harga komoditas dibandingkan tahun 2020.
Sepperti diketahui, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat sempat US$169,75/ton pada 16 Agustus 2021. Harga itu dinilai cukup tinggi.
Tahun 2020, tutur Kevin, sektor karoseri terpukul sejak adanya pandemi COVID-19 yang di Indonesia muncul sejak Maret 2020. Permintaan karoseri anjlok terutama sejak adanya pembatasan pergerakan orang guna menghambat penyebaran COVID-19.