Ketika Batik Kubedistik Binaan Pertamina EP Tarakan Kebanjiran Pesanan

Ketua Kubedistik, Sony Lolong.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Melalui Kubedistik di Kota Tarakan, Kalimantan Utara PT Pertamina EP Tarakan Field melakukan pengembangan kapasitas masyarakat di sekitar wilayah kerja. Pengembangan dilakukan dengan bimbingan dan penyuluhan kelompok usaha bersama.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Kubedistik atau Kelompok Usaha Bersama Disabilitas Batik adalah hasil binaan Pertamina EP. Dan hasil Batik Tarakan Kubedistik kini diwajibkan dipakai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan.

Ketua Kubedistik, Sony Lolong, mengatakan Pertamina EP Tarakan Field terus berusaha agar Kubesdistik terus berkembang. Dukungan PEP Tarakan Field yang bersinergi dengan Pemerintah Kota Tarakan akhirnya menelurkan dua kebijakan. 

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

Baca juga: Cara Pertamina EP Tanjung Field Bantu Hasilkan Cuan Warga Satu Desa

Pertama, kata dia, aturan yang mewajibkan semua ASN menggunakan Batik Tarakan yang diawali dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan. 

Wamendagri: Pemerintah Membutuhkan Pelayanan Publik Berkompetensi dan Berkarakter

“Lalu Pergub 2021 lahir dan mewajibkan seluruh ASN Kaltara menggunakan batik lokal Kaltara,” kata Sony saat menjadi pembicara dalam sharing session pada Kamis, 16 Desember 2021.  

Sony mengatakan selama pandemi COVID-19 sepanjang 2020 pangsa pasar Kubedistik mandek. Pertamina pun hadir untuk memberikan order masker batik, APD, face shield sehingga kelompoknya masih ada penghasilan. 

Kubedistik adalah program pemberdayaan masyarakat PEP Tarakan Field yang diinisiasi pada 2019. Program ini telah mendorong semangat kaum disabilitas di sekitar wilayah kerja. 

Melalui program Kubedistik, sebanyak 23 persen penyandang disabilitas berdaya. Jumlah penyandang disabilitas di Kota Tarakan mencapai lebih dari 278 orang, sebagian besar termasuk usia produktif. Namun hanya 11 persen yang terserap di dunia kerja.  

Menurut Sony, batik yang dibuat oleh kelompoknya ramah lingkungan. Hal itu dibuktikan dari penggunaan pewarna alam dalam proses pembatikan. Banyak limbah tumbuhan yang bisa diolah menjadi pewarna alam. 

Dia menjelaskan Kubedistik menjadi satu-satunya kelompok yang punya instalasi pengelolaan air limbah. Hingga kini sudah enam motif batik yang sudah di hak ciptakan, tiga motif di antaranya ada kaitannya dengan Pertamina dan tiga lainnya adalah motif lokal Tarakan. 

Sementara itu, Field Manager PEP Tarakan, Isrianto Kurniawan, mengatakan salah satu bentuk kontribusi Tarakan Field terhadap pemberdayaan masyarakat adalah program pengembangan batik bagi kaum disabilitas. 

“Tarakan Field melalui Kubedistik membantu dan mencoba menyadarkan kawan-kawan disabilitas bahwa mereka punya potensi untuk dikembangkan,” kata Isrianto. 

Pekerja Pertamina EP.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Menurut dia, PEP Tarakan Field menawarkan cara baru, yang awalnya berbasis charity menjadi pemberdayaan, termasuk imbauan kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan batik daerah, sehingga menciptakan segmen pasar. 

Selain itu, Kubedistik juga dilibatkan dalam pameran dan fashion show. Kini sudah ada dampak positif yang signifikan. yang awalnya kurang percaya diri, sekarang Kubedistik sudah mampu membuat karya yang diapresiasi orang banyak. Bahkan program Kubedistik bisa direplikasi di beberapa tempat lain. 

“Kami berharap ini (Kubedistik) bisa direplikasi di luar Tarakan dan bisa menjadi inspirasi kelompok rentan lainnya bahwa setiap orang mampu untuk menciptakan mimpinya,” kata Isrianto. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya