Jelang Nataru, Impor Barang Konsumsi RI Naik 25,89 Persen
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), kinerja impor Indonesia meroket. Pada November 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor sebesar US$19,33 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, nilai impor tersebut naik sebesar 18,62 persen dibanding Oktober 2021. Sementara itu, dibanding November 2020 naiknya hingga 52,62 persen.
Jika dirincikan, nilai impor minyak dan gas bumi (migas) pada bulan itu sebesar US$3,03 miliar atau naik 178,79 persen secara tahunan. Impor non migas sebesar US$16,30 miliar, naik 40,79 persen.
"Berdasarkan penggunaan barangnya, kalau dari pertumbuhannya baik month-to-month (mtm) maupun year-on-year (yoy) semua impor menurut penggunaan meningkat," kata dia, Rabu, 15 Desember 2021.
Margo menyebutkan, berdasarkan penggunaan barangnya, secara bulanan impor barang konsumsi menjadi yang paling tinggi kenaikannya, yaitu 25,89 persen dengan nilai US$2 miliar. Secara tahunan naiknya 53,84 persen.
"Karena daya beli masyarakat semakin membaik. Terkait Natal dan Tahun Baru bisa juga kalau mau dikaitkan untuk beberapa persiapan. Produknya adalah farmasi, sayuran dan buah-buahan," tegas Margo.
Adapun impor bahan baku/penolong mampu tumbuh sebesar 16,41 persen secara bulanan menjadi US$14,33 miliar. Dibanding November 2020 naiknya 60,49 persen.
"Bahan baku penolong menunjukkan sektor industri semakin bagus dalam kaitannya peningkatan kapasitas produksi barang dan jasa. Ini menunjukkan pemulihan telah terjadi," paparnya.
Sedangkan untuk impor barang modal, mampu naik sebesar 25,17 persen secara bulanan dan 23,09 persen secara tahunan. Nilai impor untuk barang modal ini sebesar US$3 miliar.
Impor Indonesia pada November 2021 terjadi peningkatan drastis dari China dengan nilai kenaikan US$1,17 miliar. Diikuti dengan impor dari Korea Selatan US$271,1 miliar dan Amerika Serikat US$117,3 miliar.
"Tiongkok ini terbesar tambahannya dan kalau dilihat itu berasal dari HS84 yaitu mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya juga ada HS85 mesin perlengkapan listrik dan bagiannya serta produk farmasi HS30," ujar dia.
Secara kumulatif, impor Indonesia pada periode Januari-November 2021 tercatat sudah mencapai US$174,84 miliar. Nilai ini naik hingga 37,53 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.