Meroket 13 Persen, Pendapatan BUMI US$666,2 Juta hingga Q3-2021
- Dokumentasi PT Bumi Resources Minerals Tbk.
VIVA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan public expose (pubex) dan melaporkan pendapatan yang sudah jauh meningkat, karena adanya kenaikan harga batu bara sejak beberapa waktu lalu
Chief Economist and Vice President Investor Relations BUMI, Achmad Reza Widjaja menjelaskan, dalam ikhtisar keuangan BUMI pada sembilan bulan pertama 2021, capaian pendapatan perusahaan yakni mencapai US$666,2 juta.
"Posisi itu naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang hanya sebesar US$587,9 juta," kata Reza dalam telekonferensi, Selasa 14 Desember 2021.
Dia memastikan, hal tersebut jelas berdampak pada aspek laba kotor yang mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni mencapai US$512,8 juta pada sembilan bulan pertama 2021.
Reza mengaku, capaian tersebut meningkat drastis sebesar 340 persen, dibandingkan posisi sembilan bulan pertama 2020 yang hanya mencapai US$34,8 juta. Selain itu, dia juga melaporkan adanya 'positive swing' di dalam pendapatan operasional BUMI, yang mencapai US$104,2 juta pada sembilan bulan pertama 2021.
Di sisi lain, total pendapatan bersih BUMI pada laporan kuartal III-2021 juga mengalami capaian positif, dari yang sebelumnya negatif. "Ini yang cukup menjadi perhatian di mana dapat dilihat bahwa laba bersih di BUMI saat ini juga sudah jauh meningkat," ujarnya.
Kemudian, jika dibandingkan antara tahun sembilan bulan pertama 2021 dan 2020 lalu, pendapatan tercatat meningkat sebesar US$980,2 juta atau sekitar 35 persen menjadi US$3.754,1 juta. Posisi itu jelas lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai US$2.773 9 juta.
Beban pokok pendapatan juga tercatat meningkat 14 persen menjadi US$2.807,4 juta pada sembilan bulan pertama 2021, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yang hanya mencapai US$2.468 juta. Ada juga laporan laba bruto yang meningkat tiga kali lipat menjadi US$946,7 juta di sembilan bulan pertama 2021, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya US$305,9 juta.
"Laba usaha meningkat empat kali lipat menjadi US$756,8 juta di sembilan bulan pertama 2021, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yang hanya mencapai US$156,9 juta. Sementara margin usaha meningkat sangat jauh sekitar 20 persen pada sembilan bulan pertama 2021, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai 5,7 persen," ujarnya.