Putusan PKPU Titik Terang Pulihkan Garuda Indonesia, Ini Penjelasannya
- VIVA/Sherly
VIVA – Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menegaskan, putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara oleh Pengadilan Niaga menjadi fondasi penting bagi Garuda Indonesia saat ini. Khususnya dalam upaya restrukturisasi dan memulihkan kinerja perusahaan.
Pengamat Penerbangan, Gatot Rahardjo berpendapat senada. PKPU ini merupakan momentum tepat bagi Garuda Indonesia untuk terus bertahan.
Karena dengan adanya PKPU, maskapai BUMN ini tidak perlu mendatangi satu persatu kreditur untuk berunding, mereka bisa berkumpul dan mencari jalan keluar terbaik melalui koridor hukum. Di mana pada perundingan yang dilakukan pun diawasi oleh pengadilan sehingga lebih efektif.
"Ini harusnya dibarengi oleh internal Garuda Indonesia dengan menyiapkan tim perunding yang kompeten, dilengkapi dengan data dan informasi yang akurat dan update. Langkah pemulihan Garuda tentunya semakin jelas tergambarkan melalui proses PKPU ini," kata Gatot dikutip dari keterangannya, Senin, 13 Desember 2021.
Dia menambahkan, Garuda juga harus tetap melakukan operasional karena dengan adanya operasional. Langkah itu akan lebih meyakinkan para kreditur bahwa Garuda masa depannya masih cerah.
Di samping itu, kata Gatot, Pemerintah harus mendukung penuh upaya Garuda ini. Salah satunya, dengan memberikan iklim yang baik bagi penerbangan nasional.
"Pemerintah harus bisa mengaturnya agar tidak timbul gejolak di masyarakat yang bisa mempengaruhi kepercayaan kreditur," tambahnya.
Sementara itu, Pengamat Penerbangan Dudi Sudibyo menegaskan, Garuda Indonesia layak diperjuangkan dan diselamatkan. Mengingat perjuangan dan secara historis sangat berharga untuk bangsa Indonesia, karenanya pilihan PKPU merupakan hal yang logis.
"Untuk itu semua diperlukan dukungan dari pemerintah, dan seluruh stakeholder dapat mempertahankan dan memperjuangkan Garuda karena potensinya masih sangat besar. Di samping itu, Garuda juga menjadi simbol citra Indonesia di mata dunia," katanya.
Dudi juga mengatakan, manajemen Garuda juga diharapkan betul-betul melihat mana rute potensi yang cocok untuk bisnis angkutan penumpang dan mana yang tepat untuk bisnis kargo. Sebab, kedua hal tersebut dapat dijalankan secara beriringan dan mendatangkan pendapatan yang besar.
"Hal ini yang saya lihat tengah menjadi prioritas manajemen di tengah proses pemulihan kinerja yang dijalankan. Garuda juga perlu melakukan pembenahan dalam memilih jenis pesawat yang tepat. Jangan terlalu banyak jenis pesawat,” katanya.