Kuartal III-2021, Pendapatan BNBR Terus Meningkat

Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membukukan pendapatan yang terus naik pada sembilan bulan pertama 2021. Hingga akhir kuartal III-2021 pendapatan perusahaan mencapai Rp1,57 triliun.

Rapimnas Kadin Bakal Tindaklanjuti Hasil Kunjungan Luar Negeri Prabowo hingga Bahas Upaya Dongkrak Ekonomi RI Tumbuh 8 %

Capaian pendapatan tersebut naik dari posisi akhir kuartal II-2021 yang sebesar Rp1,03 triliun. Meski demikian, jika dibandingkan capaian pada kuartal III 2020 yang sebesar Rp1,97 triliun masih lebih rendah.

Direktur Utama BNBR Anindya Bakrie mengatakan, pendapatan yang lebih rendah dibanding tahun lalu ini lebih disebabkan, pengembangan bisnis perusahaan. Khususnya terkait infrastruktur dan sektor pendukungnya.

Prabowo Tetapkan UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Kadin Kaji Dampaknya ke Dunia Usaha

"Dengan adanya COVID-19 tentu banyak tertunda, bahkan kadang pembayaran lebih lambat, ini yang sebabkan revenue 9 bulan pertama 2020 lebih tinggi dari 2021," tutur dia, Jumat, 10 Desember 2021.

Meski demikian, dari sisi Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi dikatakannya terus mengalami.

BNBR Announces Expansion into Three New Sectors

Anindya Bakrie Direktur Utama Bakrie and Brothers. (Foto/Dok/Universitas Bakrie)

Photo :

Untuk EBITDA, pada sembilan bulan 2021 ini tercatat Rp78 miliar, jauh lebih tinggi dari posisi akhir kuartal II-2021 yang Rp25 miliar. Dibanding akhir kuartal III 2020 yang Rp17 miliar, catatan ini juga jauh lebih tinggi.

"Kita lihat di 2021 EBITDA nya sudah mulai melakukan vshape dalam sembilan bulan pertama ini menandakan kita punya efisiensi program pada bisnis yang ada itu berjalan," paparnya.

Dengan demikian, Anindya mengungkapkan, perusahaan masih rugi pada sembilan bulan pertama tahun ini. Namun dia menekankan, ruginya menyempit dari Rp240 miliar kuartal III-2020 menjadi Rp45 miliar. 

"Karena beban di bawah EBITDA, dari sisi interest karena utang kami juga ada yang di rupiah dan dolar. Tapi secara umum jauh lebih baik dari sebelumnya," ungkap Anindya.

Anindya meyakini, dengan fokus bisnis ke depan BNBR yang lebih ke sektor-sektor berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi maupun digital perseroan bisa membukukan laba bersih pada tahun mendatang.

"Mudah-mudahan tahun depan bukan hanya di level negatif tapi di positif kembali dan ini belum mempertimbangkan inkubasi-inkubasi dan juga bisnis baru contoh bisnis bus listrik kita bisa bukukan revenue baru," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya