BTN Pede Pertumbuhan Kredit 2022 Double Digit, Ini Pendorongnya

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.
Sumber :
  • Tangkapan layar Zoom.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memproyeksikan, sektor properti akan terus berakselerasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2022 mencapai 5,2 persen. Karena itu,  pertumbuhan kredit pada tahun 2022 ditargetkan bisa capai double digit.

Summarecon Crown Gading Jual Hunian Baru Mulai Rp 1,9 Miliar, Intip Konsepnya

“Perseroan optimis dengan dukungan pemerintah untuk rumah subsidi dengan skema FLPP yang terus meningkat dan pasar properti non subsidi juga membaik, pertumbuhan kredit kami tahun depan bisa double digit antara 10 persen,” kata Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo, dikutip dari keterangannya, Jumat, 10 Desember 2021.

Menurut Haru, hingga semester I-2021 pertumbuhan kredit mencapai 6 persen dan sampai kuartal III ada peningkatan sebesar 2 persen dan sampai akhir tahun pertumbuhannya sudah di atas rata-rata perbankan. Peningkatan tersebut didukung oleh pembiayaan rumah subsidi yang juga menjadi fokus BTN

Kualitas Aset Semakin Baik, Intip Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah

“Dari pertumbuhan 6 persen tersebut tentu sektor MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) ini pertumbuhannya cukup tinggi 10-11 persen,” terangnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan, BTN juga akan fokus pada segmen konsumen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun depan. Dengan harga rumah di atas Rp200 juta sampai Rp500 jutaan dengan potensi pembiayaan KPR cukup besar dan tahun 2022.

Tak Cuma Jadi Utang Konsumtif, Ekonom Sebut Paylater Bisa Jadi Bantalan Ekonomi saat Daya Beli Lesu

Ilustrasi konsumen memilih unit properti.

Photo :
  • Dokumentasi Summarecon.

“BTN juga akan memfokuskan kepada kelas menengah atas MBR dengan harga rumah di atas Rp200 juta dan di bawah Rp500 juta,” ungkapnya.

Sementara itu, Haru menjelaskan, dengan kebijakan pemerintah mengenai insentif pajak (PPN) rumah di bawah Rp2 miliar, kebijakan Loan to Value (LTV) dan program lainnya berdampak positif untuk sektor perumahan. Terutama juga kelas menengah atas yang mulai meningkat.

BTN juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga dan perusahaan yang menyediakan pendanaan murah dan jangka panjang. Salah satunya dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), kemudian dengan BP Jamsostek Ketenagakerjaan yang menyediakan pendanaan bagi perumahan.

Menurut Haru, kehadiran BP Tapera ini sangat membantu dalam pembiayaan perumahan untuk jangka panjang dan stabil. Akses keuangan baik konsumen masyarakat pun lebuh terbuka.

“Hadirnya BP Tapera menjawab kebutuhan pendanaan jangka panjang dan tentu stabil dan kami juga ber-partner dengan developer,” ujarnya.

Sementara itu Komisioner BP Tapera Adi Setianto menjelaskan, saat ini BP Tapera pada tahun 2022 nanti ditugaskan pemerintah mengelola dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan juga mengelola dana Tapera.

Dana Tapera saat ini sudah mencapai Rp9,4 triliun, di mana Rp2,7 triliun sudah siap untuk disalurkan kepada para ASN yang ingin memiliki rumah pertama, ataupun juga mau merenovasi rumah. Sedangkan dana FLPP yang akan di kelola BP Tapera di perkirakan mencapai Rp22,5 triliun dan dipergunakan untuk 200 ribu unit rumah MBR. 

“Proyek pertama kami menggandeng BTN sebagai partner,” tutur Adi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya