Hunian Pinggiran Ibu Kota Bergantung pada Jalan Tol Serbaraja

Pembangunan jalan tol.
Sumber :
  • PUPR

VIVA – Industri properti di Tanah Air masih cukup bergantung terhadap pembangunan infrastruktur jalan tol, tidak terkecuali daerah-daerah pinggiran Ibu Kota, khususnya DKI Jakarta.

Pungutan BPHTB dan PGN Dibebaskan untuk Bangun Hunian MBR, Menteri Ara Apresiasi Pemda Sudah Ikhlas

Pengamat Transportasi Universitas Indonesia Alvinsyah meyakini, pembangunan jalan tol Serpong - Balaraja atau yang lebih dikenal Jalan Tol Serbaraja dapat meningkatkan daya tarik hunian di sekitarnya. 

Terlebih pengembang properti di sekitar pembangunan jalan tol dapat merasakan dampak positifnya seperti aksesibilitas masyarakat yang mudah, sehingga otomatis nilai lahan properti akan meningkat. 

Meriahnya Central Property Festival 2024, Buka Kesempatan Emas Miliki Hunian Idaman di Batam

Baca juga: Tanah Jakarta Berdaya Serap Rendah, Sumur Resapan Tak Cocok Dibuat

"Secara alami land use (penggunaan lahan) dan transportasi merupakan satu kesatuan sehingga pada akhirnya terjadi pertumbuhan ekonomi,” kata dia dikutip dari keterangannya, Kamis, 9 Desember 2021.

Suswono Pilih Dialog Hadapi Konflik Agraria di Jakarta

Menurut Alvinsyah akan terjadi hubungan timbal balik antara pengelola jalan tol dan pengembang properti hunian. Selain itu kawasan hunian di area tol Serpong - Balaraja akan lebih menarik dan lebih diminati. 

Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan konstruksi tol Serpong – Balaraja seksi 1 Paket 2 dan 3  rampung akhir 2021. 

Jalan Tol Serpong - Balaraja akan terkoneksi dengan sejumlah jalan tol lainnya, yaitu Jalan Tol Serpong - Ulujami yang juga terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan JORR 2.

Jalan tol ini memiliki 8 Simpang Susun (SS) yang bisa menjadi akses baru dari Serpong hingga Balaraja, yakni SS CBD, SS Industri, SS Legok, SS Mekar Jaya, SS Pasir Barat, SS Jambe, SS Cileles, dan SS Tigaraksa.

Jalan Tol Kunciran-Serpong.

Photo :
  • Dokumentasi Jasa Marga.

Agung Podomoro sebagai salah satu pengembang properti di kawasan tersebut, yakni melalui proyek Kota Podomoro Tenjo pun menyatakan sangat tergantung dari keberadaan tol tersebut.

“Kami menyadari bahwa kemudahan aksesibilitas menjadi faktor penting bagi masyarakat yang akan membeli hunian," tutur Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja.

Untuk itu, dia menekankan, seiring dari rencana penyelesaian tol tersebut, Kota Podomoro Tenjo mempercepat progres pembangunan, di antaranya ground breaking premium club house, pembangunan infrastruktur jalan, pemasangan gardu PLN dan jaringannya.

Yang paling terbaru peresmian enam rumah contoh Kota Podomoro Tenjo. Sejak diluncurkan pada Agustus 2020 lalu, Kota Podomoro Tenjo telah terjual sebanyak 2.700 unit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya