Ekonomi Kuartal IV Bisa Tumbuh 5,5%, Pemerintah Buat Survei Kemiskinan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Pemerintah optimistis perekonomian Indonesia bakal tetap pulih pada kuartal IV-2021. Sehingga, pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun ini mampu bisa kembali tumbuh positif setelah 2020 terkontraksi.

Rapimnas Kadin Bakal Tindaklanjuti Hasil Kunjungan Luar Negeri Prabowo hingga Bahas Upaya Dongkrak Ekonomi RI Tumbuh 8 %

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada kuartal terakhir 2021 ini, pertumbuhan ekonomi akan mampu berada di kisaran 4,5-5,5 persen secara tahunan.

"Perekonomian Indonesia sudah ditangani dengan cukup baik pada masa pandemi COVID-19," tutur dia dikutip dari keterangannya, Kamis, 9 Desember 2021.

Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang

Dengan begitu, Airlangga menekankan, pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun ini akan mampu tumbuh diksiaran 3,7-4 persen secara tahunan. Membaik dari 2020 yang minus 2,07 persen.

Menurut Airlangga, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu secara berimbang menangani pandemi dan memulihkan ekonomi nasional (PEN) dengan sangat baik.

Presiden Prabowo Ada Program Makan Bergizi Gratis, Misbakhun Dorong UMKM di Pasuruan Ambil Peluang

"Kuncinya adalah kebijakan fiskal dan moneter yang pas, serta kombinasi kerja sama antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam burden sharing," paparnya.

Di sisi lain, dia melanjutkan, dalam situasi pandemi ini bahkan di Indonesia telah berhasil masuk ke sistem digital sebanyak 9 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) milik anak bangsa.

"Telah berhasil on-board sebanyak 9 juta UMKM lokal. Dalam hal ini, digitalisasi terbukti menjadi akselerator dalam perekonomian, termasuk melalui inklusi keuangan," tegasnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

Pada akhir tahun ini, Pemerintah dikatakannya juga akan membuat survei kemiskinan (susenas) mini di Desember 2021, dengan tujuan untuk mengkalibrasi program penanganan kemiskinan.

"Di Januari 2022, Pemerintah akan mengevaluasi semua Program Perlinsos, kemudian mengkalibrasi di Februari 2022, dan di Maret 2022 akan dilakukan susenas yang sesungguhnya," ungkap dia.

Dengan adanya pertumbuhan yang terus positif, Pemerintah menurutnya tetap optimistis untuk mencapai target jangka panjang perekonomian Indonesia keluar dari middle income trap, dan mencapai Indonesia Maju di 2045.

“Pemerintah mendorong hilirisasi terus berjalan, termasuk di industri kelapa sawit. Ini menjadi salah satu andalan ekspor, menyusul industri baja dan nikel,” ucap Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya