Daftar Negara yang Komsumennya Makin Doyan Mie Instan RI

Ilustrasi mie instan.
Sumber :
  • Freepik/dashu83

VIVA – Pandemi COVID-19 memicu banyak masyarakat dunia menyimpan persediaan makanan di rumah sebagai bentuk antisipasi diperpanjangnya pembatasan sosial. Salah satu yang disimpan adalah mie instan yang sangat populer pada masyarakat dunia.

Kanwil Bea Cukai Jakarta Gelontorkan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Dua Perusahaan Ini

Berdasarkan World Instant Noodle Association konsumsi mie instan global mencapai 116,56 miliar porsi. Dan Indonesia berada di peringkat kedua dengan mengkonsumsi 12,6 miliar porsi atau setara dengan 10,84 persen konsumsi dunia di tahun 2020.

Meningkatnya konsumsi mie instan ini juga dikonfirmasi oleh hasil survei yang dilakukan Trailer Park Group Variety (TPG)/Variety Intelligence Platform COVID Impact Study. Tercatat bahwa masyarakat usia produktif di AS lebih banyak menonton TV, film dan media digital lainnya pada masa pandemi.

Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang

Hal itu mendongkrak konsumsi mie instan sebagai salah satu jenis makanan yang mudah diolah dan dikonsumsi ketika meningkatnya waktu yang dihabiskan di rumah.

Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute, unit riset Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Rini Satriani mengatakan, bahwa Indonesia tidak hanya mengkonsumsi untuk di dalam negeri saja. Tetapi mie instan Indonesia sudah diekspor dengan tren yang meningkat termasuk ke pasar non-tradisional.

Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Artinya masyarakat dunia makin doyan makan mie instan Indonesia. Pada tahun 2020, total ekspor mie instan Indonesia mencapai US$271,34 juta, meningkat 22,96 persen year-on-year (yoy) dari 2019 senilai US$220,7 juta). 

"Data terkini menunjukkan nilai ekspor kumulatif Januari-September 2021 tercatat sebesar USS185,04 juta” jelas Rini di Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021.

Ekspor mie instan Indonesia pada 2020 sebagian besar ditujukan ke Malaysia (31,40 persen), diikuti Australia (9,84 persen), Singapura (4,70 persen), Amerika Serikat (4,51 persen) dan Timor Leste (4,25 persen). 

Ekspor Indonesia ke lima negara tujuan tersebut pada 2020 tumbuh positif dan pada tren meningkat selama lima tahun terakhir (2016-2020). Hal itu tercermin dari tingkat pertumbuhan per tahun selama rentang periode waktu tertentu, atau mencerminkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang positif.

Pantauan data ekspor mie instan tahun 2020-2021, Rini Satriani memaparkan, terdapat sejumlah negara tujuan ekspor utama Indonesia yang mencatatkan adanya peningkatan permintaan mie instan dari Indonesia. Antara lain, ke Timor Leste (menjadi US$9,78 juta), Kamboja (menjadi US$7,75 juta), Taiwan (menjadi US$6,42 juta), Vietnam (menjadi US$3,29 juta) dan Madagaskar (menjadi US$1,98 juta).

Makan mie instan

Photo :

"Destinasi ini merupakan pasar non tradisional sehingga memberikan sinyal bahwa peluang pasar ke depan semakin terbuka tidak hanya untuk mie instan tetapi produk makanan olahan lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan data Trade Map, Indonesia merupakan negara peringkat empat eksportir produk pasta dunia pada 2020. Setelah Tiongkok (17,55 persen), Korea Selatan (16,75 persen) dan Thailand (8,71 persen). Indonesia sendiri menguasai 7,48 persen pangsa ekspor produk pasta dunia. 

Sedangkan, ekspor produk pasta terbesar Indonesia (2020) adalah mie instan dengan porsi 88,49 persen, sisanya adalah pasta jenis lainnya (11,12persen), soun (0,27 persen) dan bihun (0,11 persen).

“Jadi dapat dikatakan bahwa mie instan dan produk pasta lainnya asal Indonesia memiliki cita rasa tersendiri di kalangan penikmat mie maupun pasta di dunia, sesuai dengan slogan LPEI #LokalyangMendunia dan #SalamEkspor," tutunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya