Menguak Alasan Produk Israel Laris di Pasar RI Tanpa Perjanjian Dagang

Ilustrasi Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Perdagangan antara Indonesia dan Israel kembali mencuri perhatian publik Tanah Air. Sebab, terjadi meski tidak adanya hubungan diplomatik.

Sebagaimana diketahui, tidak ada Kedutaan Besar Israel di Indonesia. Pun sebaliknya, Indonesia tidak memiliki kantor perwakilan di Israel.

Meski demikian faktanya banyak produk negara zionis itu yang beredar di Indonesia, bahkan laris manis. Mulai dari mainan anak hingga buah-buahan.

Merespons hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Ari satria memberi penjelasan terkait hal tersebut.

Menurutnya, perdagangan yang terjadi antara Indonesia dan Israel selama ini tercipta karena adanya kebutuhan. Dan ditegaskan perdagangan itu saling menguntungkan.

"Perdagangan antara kedua negara terjadi karena adanya kebutuhan yang saling menguntungkan dari masing-masing pihak," kita dia saat dihubungi VIVA, dikutip Kamis, 9 Desember 2021.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/Kemendag

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Ari pun menekankan, untuk bisa terciptanya perdagangan antar negara pada dasarnya juga tidak harus ada perjanjian perdagangan. Hal itu juga terjadi di berbagai negara di dunia.

Rokok Ilegal Makin Menjamur, Industri Dorong Langkah Tegas Pemerintah

"Tidak harus ada perjanjian perdagangan. Perjanjian perdagangan lebih untuk membuka akses pasar yang lebih luas, seperti adanya penurunan tarif," tegas Ari.

Dia mencontohkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia pada dasarnya tidak memiliki perjanjian perdagangan. 

7 Cara Cerdas Menentukan Harga Jual Produk, Pahami Rumusnya!

"Indonesia dengan Eropa, Rusia atau AS belum perjanjian perdagangan seperti FTA, CEPA, dan lain-lain. Tapi mereka merupakan negara mitra dagang utama Indonesia," ungkapnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama lima tahun belakangan atau dari 2016 sampai 2020, ekspor dari Indonesia ke Israel meningkat sekitar 8,6 persen. 

IHSG Berakhir di Level 7.295, Sederet Saham Berhasil Kinclong hingga Cetak ARA

Secara rinci, pada 2016 ekspor Indonesia menyentuh angka US$103,1 juta. Kemudian jumlahnya naik menjadi US$125,9 juta, pada 2018 US$123 juta, US$120,6 juta pada 2019 dan 2020 sekitar $157,5 juta.

Di sisi lain, barang-barang yang diproduksi juga ternyata laris di Indonesia seperti permainan anak Rummikub, Edushape, Tinylove, Halilit hingga Jeruk Shantang maupun produk farmasi.

Ilustrasi Ekspor-Impor

Kemendag Rilis Aturan Baru soal Perdagangan Antarpulau, Pelaku Usaha Diwajibkan Lakukan Ini

 Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan tata kelola perdagangan antarpulau dan pengawasan distribusi barang.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024