Gandeng Bank Dunia, Kementerian ATR Bikin Sistem Penentuan Harga Tanah

Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tengah menyiapkan sistem penentuan harga tanah. Kementerian pun meminta masukan dari Bank Dunia.

Sistem ini termasuk sistem penilaian tanah, dan properti massal, seperti Zona Nilai Tanah (ZNT), persil tanah. Serta, penilaian properti sebagai bentuk efektivitas antara penilaian properti dan pajak properti.

Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil mengatakan, upaya tersebut juga dalam rangka mendukung transformasi kelembagaan Kementerian ATR/BPN. Yang ditargetkan menuju pengelolaan pertanahan dan tata ruang yang berstandar dunia.

"Terkait dengan harga tanah menjadi hal yang semakin penting akhir-akhir ini dan juga di masa depan karena pemerintah dalam hal ini, sangat serius untuk memajukan infrastruktur terkait jalan tol, bandara, dan keperluan lainnya," kata dia dikutip dari keterangannya, Rabu, 8 Desember 2021.

Pelibatan lembaga internasional seperti Bank Dunia ini dikatakan Sofyan, menjadi langkah penting mengingat persoalan menetapkan harga tanah masih terkendala. Terutama untuk menentukan harga tanah yang adil.

"Jika diperlukan adanya penentuan harga tanah secara umum sehingga di Indonesia diharapkan memiliki sistem penentuan harga tanah. Bantuan teknis dari Bank Dunia diharapkan juga dapat mewujudkan nilai tanah yang berkeadilan dan meminimalkan spekulasi," tegasnya.

Harga tanah semakin mahal.

Photo :
  • U-Report

Practice Manager/Urban, Land and Disaster Risk Management World Bank Ming Zhang menekankan, dukungan teknis akan diberikan berupa masukan dan pengembangan sistem penentuan harga properti atau tanah.

BRI Hadirkan Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Melalui BRImo

"Bank Dunia akan mengadakan proyek percontohan dalam menguji sistem penilaian harga digital. Tujuannya, nanti agar sistem ini dapat diintegrasikan dengan sistem penentuan harga bangunan," tutur Zhang.

Kementerian ATR/BPN juga masih memproses pembentukan Bank Tanah. Untuk menyelesaikan permasalahan terkait tingginya harga tanah hingga tidak tersedianya dengan baik tanah pemerintah.

Teknologi Asal Denmark Kini Dorong Produksi Lokal dengan Meningkatkan Pabrik di Jakarta 

Tujuan pembentukan Bank Tanah pun disebut untuk menginventarisasi terhadap tanah-tanah yang berpotensi untuk dikelola. Berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan tanah di Indonesia, serta membantu mempercepat penyediaan tanah untuk pembangunan. 

Proses pengadaan tanah dipastikan akan lebih cepat karena telah ada pencadangan tanah dan pemerintah telah memiliki instrumen land manager yang mendukung pembangunan nasional, serta mewujudkan keadilan pertanahan.

Harga Bitcoin Meroket dan Tampak Menguntungkan, Ini 12 Strategi Mulai Investasi Kripto
Presiden Prabowo dan PM Inggris Bertemu

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Prabowo Subianto sukses menarik perhatian dunia dalam lawatan diplomatiknya ke lima negara. Perjalanan ini menghasilkan komitmen investasi sebesar Rp295 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024