Gandeng Boeing, Inaca Bantu Maskapai Kelola Armada Pasca-Pandemi

Pesawat Boeing
Sumber :

VIVA – Selama 2 tahun terakhir Pandemi COVID–19 telah berdampak sangat besar pada sektor transportasi udara di Indonesia. Hal itu membuat banyak maskapai yang armada pesawatnya nganggur karena tidak beroperasi. 

Camilannya Diborong Wapres Gibran, Nasabah PNM Mekar Ini Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Isu pengelolaan armada pun jadi sorotan di tengah mulai bangkitnya sektor tersebut saat ini. Apalagi, selama pandemi pembatasan mobilisasi masyarakat untuk menghambat penyebaran virus Corona, berimbas pada menurunnya jumlah penumpang pesawat, dan akhirnya berdampak pada pendapatan maskapai.

Hal tersebut lah yang mendasari Asosiasi maskapai penerbangan nasional (INACA) bekerjasama dengan perusahaan manufaktur pesawat Boeing mengadakan pelatihan pengelolaan pesawat di era new normal. Pelatihan pada 7-9 Desember 2021 itu diharapkan membantu maskapai untuk lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan armadanya beradaptasi dengan kondisi industri saat ini.

Lewat Pesawat Karya Anak Bangsa, Ansar Ahmad Ingin Wujudkan Konektivitas Daerah Terpencil di Kepri

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar dalam sambutan pembukaan pelatihan itu berharap, workshop ini dapat menambah wawasan pengetahuan di bidang perencanaan armada. Khususnya memahami tentang analisa pasar, pemilihan rute, perencanaan jadwal penerbangan, perencanaan jaringan, perencanaan armada pesawat dan pengelolaan pendapatan di era new normal. 

"Sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan penerbangan di Indonesia untuk dapat bangkit kembali di tahun yang akan datang," ujar Dadun secara virtual, Selasa,7 Desember 2021.

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Sementara itu Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja menyatakan, terjadi fenomena menarik dalam penerbangan nasional. Meskipun, akibat pandemi, banyak maskapai nasional yang berhenti beroperasi atau mengurangi kapasitas produksinya. 

"Namun, di sisi lain, banyak maskapai baru yang muncul dengan performa yang baik. Hal ini mengindikasikan pasar penerbangan tetap menjadi pasar yang menarik dan diharapkan segera pulih," ujar Denon.

Ketua Inaca Denon Prawiraadmadja.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Denon menyatakan, berkurangnya jumlah armada membutuhkan pengelolaan yang baik untuk dapat memenuhi permintaan pasar penumpang dan kargo. Dengan demikian operasional penerbangan dapat berjalan efektif, efisien. 

"Maskapai punmendapatkan pendapatan yang baik sebagai bekal untuk melakukan pertumbuhan pascapandemi," tambahnya.

Sebagai informasi, Whitepaper INACA bekerjasama dengan Universitas Pajajaran mengungkapkan, penerbangan domestik Indonesia akan mulai rebound pada 2022 dan optimal seperti sebelum pandemi pada tahun 2024. Sedangkan penerbangan internasional diprediksi mulai rebound 2023 dan optimal 2026.

Workshop tersebut diikuti oleh 57 peserta di mana 35 peserta merupakan anggota INACA. Workshop dipandu oleh Managing Director of Global Strategic Initiatives The Boeing Company, Malcom An dan tim secara daring melalui Webex Platform.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya