Tok, DPR Setujui Juda Agung dan Aida S Budiman Jadi Deputi Gubernur BI
- VivaNews/ Nur Farida
VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati Juda Agung dan Aida S. Budiman sebagai deputi gubernur Bank Indonesia untuk periode 2022-2027.
Juda disepakati menggantikan posisi Sugeng sedangkan Aida menggantikan posisi Rosmaya Hadi. Keduanya habis masa jabatan pada 6 Januari 2021.
Persetujuan nama keduanya ini telah disepakati DPR pada tingkat Komisi XI hingga Sidang Rapat Paripurna yang digelar, Selasa, 7 Desember 2021.
Pada tingkat Komisi XI, Wakil Ketua Komisi XI Dolfie mengatakan, seluruh fraksi secara aklamasi menyepakati kedua nama calon deputi gubernur ini.
"Rapat internal komisi XI DPR RI memutuskan secara aklamasi dan menetapkan saudara Juda Agung dan saudari Aida S. Budiman sebagai deputi gubernur BI periode 2022-2027," tutur Dolfie di ruang sidang.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang menjadi pimpinan sidang hari ini juga telah meminta persetujuan para anggota DPR.
"Pimpinan dewan mengucapkan selamat kepada calon deputi gubernur Bank Indonesia, semoga dapat menjalankan tugas dengan tanggung jawab dan amanah," ungkap Sufmi pada kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, dua nama calon deputi gubernur BI ini diusulkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada pimpinan DPR RI.
Usulan ini disampaikan melalui surat nomor R.47 tertanggal 5 Oktober 2021. Surat itu pun telah diproses pimpinan anggota dewan.
Juda Agung merupakan memulai karirnya di Bank Indonesia pada 1991 sebagai staf Urusan Ekonomi dan Statistik, dan selanjutnya sebagai Peneliti Ekonomi Yunior di Bagian Studi Ekonomi Makro, Struktur dan Pengembangan Pasar Keuangan.
Pada 2017, Juda pernah menjabat Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, kemudian sebagai Executive Director SEAVG-IMF di Washington sebelum menjabat sebagai Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial.
Aida S. Budiman mengawali karir di BI pada 1991 sebagai staf Analis Inflasi dan Proyeksi Perekonomian Indonesia, Aida memiliki banyak pengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional, dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural.
Aida pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Eksekutif, International Monetary Fund, South East Asia Voting Group office, mewakili 13 negara yang tergabung dalam SEAVG office terutama untuk isu capital flows management dan impilikasinya bagi negara berkembang.
Jabatan yang dipegang Aida terakhir sebagai Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, setelah sebelumnya menjabat Kepala Departemen Internasional.