Strategi Darmawan Prasodjo Atasi Oversupply Listrik PLN

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan, strategi yang bakal dilakukan oleh PLN untuk mengatasi masalah oversupply listrik.

Kaleidoskop 2024: Pilihan Mobil Listrik Terbaru yang Meluncur Tahun Ini

Dia mengatakan, salah satu yang akan dilakukannya adalah bagaimana mereka bisa meningkatkan permintaan (demand). Strategi itu akan dilakukan secara holistik dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

"Bapak presiden sudah melontarkan apa yang disampaikan dalam pertemuan di Bogor, dan juga disampaikan oleh Pak Menteri BUMN bahwa akan ada (penambahan permintaan) penggunaan listrik yaitu menggunakan kompor induksi. Kemudian juga adanya penggunaan mobil listrik," kata Darmawan kepada media di Jakarta, Senin, 6 Desember 2021.

Sempat Gulung Tikar, Geely Siap Gelontorkan Uang untuk Bikin Mobil Listrik di RI

Selain itu, Darmawan menjelaskan bahwa PLN juga masih berupaya untuk menerapkan electrifying agriculture, guna meningkatkan konsumsi listrik di sektor-sektor agrikultur.

"Yaitu mengubah penggunaan BBM di (sektor) agrikultur menjadi menggunakan (tenaga) dari listrik," ujarnya.

Toyota Pilih China Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Lexus

Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo

Photo :
  • VIVAnews/Fikri Halim

Kemudian, lanjut Darmawan, PLN juga sudah melakukan captive power yang telah banyak sekali dilakukan di sektor-sektor industri. Di mana yang tadinya industri-industri tersebut menggunakan pembangkit listrik sendiri, namun ternyata saat ini sudah bergeser menggunakan listrik dari PLN.

Selain itu, akan ada juga penggunaan mobil listrik ke depannya. Sehingga diharapkan hal tersebut akan mampu mengurangi energi atau bahan bakar BBM yang sebagiannya masih harus disediakan melalui impor guna memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan.

"Nah, khusus untuk mobil listrik, memang saat ini minyak kita banyak sekali yang berbasis pada impor, terutama crude, dan ini ada arahan perlu diubah dari energi yang berbasis pada impor menjadi energi yang berbasis pada kekuatan domestik, yaitu listrik," kata Darmawan.

"Sedangkan listrik ini, baik itu yang berbasis pada gas atau yang berbasis pada batu bara, itu semuanya memang menggunakan energi yang berbasis pada domestik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya