3 Isu Utama Ini Ditargetkan RI Deal Selama Presidensi G20 pada 2022

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Indonesia telah resmi memulai Presiden G20 pada 1 Desember 2021. Kepemimpinan Indonesia di Grup 20 Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini akan terus berlangsung hingga November 2022.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan, Indonesia akan memperjuangkan tiga agenda utama selama masa kepemimpinan grup sepanjang 2022.

Tiga agenda tersebut adalah pemulihan kesehatan serentak di semua negara, terutama dalam menghadapi masalah pandemi. Kemudian pembiayaan dalam menghadapi perubahan iklim serta agenda perpajakan internasional.

"Jadi tiga hal ini yang paling utama kita dorong. Memang masih banyak agenda lain, tapi ini jadi agenda utama yang didorong Presiden Joko Widodo," kata dia secara virtual, Senin, 6 Desember 2021.

Febrio menekankan, selama masa kepemimpinannya ini, Indonesia tidak lagi hanya mengharapkan diskusi wacana dalam tiga agenda utama tersebut. Melainkan, dia menekankan, harus ada keputusan dan kesepakatan nyata.

"Kita bahas dan kejar supaya menghasilkan yang tengible dari pertemuan-pertemuan yang puncaknya di Oktober 2022 di KTT G20 di mana leader semua negara G20 hadir dan menyapakati leaders declaration," paparnya.

Menurutnya, selain harus bisa merealisasikan agenda besar tersebut, Indonesia dikatakannya juga harus menghadapi tantangan varian baru COVID-19 yang muncul pada akhir tahun ini, yaitu varian Omicron.

"Ada risiko dari adanya omicrom dan kita tidak tahu apakah akan ada varian baru lagi. Dalam seting agenda seperti ini lah tantangan bagi leadership Indonesia menjadi lebih besar," ungkap dia.

Kisah Rizky Ridho Jualan Ayam saat Liga Dihentikan Akibat Pandemi: Uang Sisa Rp400 Ribu

Presidensi Indonesia di G20 2022: Logo

Photo :
  • ANTARA/HO-g20-indonesia.id

Dalam konteks inilah, pemerintah menurut Febrio juga akan memperjuangkan secara maksimal bagaimana seluruh negara dapat pulih secara bersama-sama dari dampak Pandemi COVID-19 dari sisi ekonomi, kesehatan maupun sosial.

BI Ungkap Sederet Tantangan Perubahan Arah Kebijakan Negara Maju ke Ekonomi RI

"Kita mengangkat tema yang sangat optimis, yang sangat menantang, namanya Recover Together, Recover Stronger. Ini menjadi pesan yang sangat dalam bagi kita semua dan bagi global juga ketika kita ingin pulih dari pandemi ini pulihnya harus sama-sama," paparnya.

Dia pun menganggap, tantangan yang sangat besar saat ini adalah penyebaran Virus Corona tersebut, sebab sangat tidak merata penyabaran. Selain itu, penyediaan vaksinnya pun masih sangat tidak merata diantara negara-negara dunia. 

Menuju Indonesia Emas 2025, Ini Tantangan dan Peluangnya

"Dalam konteks ini leadership Indonesia sangat menantang dan sangat kita butuhkan untuk kita tunjukkan kepada dunia untuk kepentingan Indonesia, negara berkembang, untuk dunia," tegas Febrio.

Ilustrasi virus.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Akhir-akhir ini, ada banyak desas-desus terutama di X tentang epidemi baru yang melanda China. Beberapa postingan mengklaim bahwa rumah sakit di sana penuh sesak.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025