Cerita Erick Thohir Banyak Anak Cucu BUMN Cuma Jadi Benalu

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir mengatakan, perampingan jumlah BUMN hingga anak dan cucu perusahaannya masih akan terus dilakukan. Sebab, jumlahnya dinilai masih terlalu banyak, hingga sulit melakukan kontrol ataupun pengawasan.

Indonesia Re Berinovasi Dongkrak Transparansi dan Akuntabilitas, Ini Hasilnya

Saat ini Erick menilai Kementerian BUMN telah mengerucutkan perusahaan BUMN dari 108 perusahaan menjadi 41 perusahaan. Restrukturisasi pun dilakukan dengan baik.

"Kalau kita lihat holding-holdingnya ini sekarang sudah sangat rapih, kita tidak super holding, seperti kesepakatan. Tetapi holding-holdingya sudah rapih," kata Erick, di Gedung DPR, dikutip Jumat, 3 Desember 2021.

6 Rekomendasi Obat Batuk dan Pilek Paling Aman dan Efektif untuk Anak

Erick menceritakan, saat ini banyak anak-cucu perusahaan BUMN bekerja tak optimal dan justru menjadi benalu bagi perusahaan induknya. Maka itu perampinan jumlah BUMN masih akan dilakukan

"Ibaratnya ada holding dan anak cucu ini semua nyedot terus seperti benalu di pohon. Akhirnya, nanti holdingisasi yang sudah rapih akan tersedot yang kecil-kecil, apalagi yang bukan menjadi main business-nya," ujarnya.

Pantesan Andre Taulany Kerja Keras, Ternyata Segini Uang Jajan untuk Anaknya

Erick memberikan sejumlah contoh seperti pada PT Telkom Indonesia yang saat ini berkinerja baik. Bahkan, bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp106 triliun dan pangsa pasar (market cap) mencapai Rp411 triliun.

Baca juga: Rizal Ramli Ingatkan NU Besar karena Jadi Mobil Rakyat 

Menurutnya, kinerja positif itu bisa menurun jika memiliki banyak anak-cucu usaha yang tak sesuai bisnis utama Telkom. Hingga, saat ini Erick sendiri telah menutup 13 anak cucu Telkom. 

"Kalau Telkom punya anak-cucu lagi, dan ketika melihat profit-nya besar, nanti disedot lagi, yang akhirnya juga bisa terjadi KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) diantara mereka, kan akhirnya jatuh," ujarnya.

Gedung Telkom Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Karena itulah, anak cucu BUMN yang tak sesuai dengan lini bisnis induk usahanya akan dilepas ke pihak swasta. Erick mengatakan, akan mengadakan tender terbuka kepada para pelaku usaha yang berminat untuk mengakusisi anak cucu BUMN. 

"Saya pikir lebih baik kita refocusing, yang kecil-kecil, yang main business, sudahlah. Kasih pengusaha daerah saja," ujar Erick.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya