Luhut Tegaskan Jangan Basa Basi dan Merendah dengan Investor Asing

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa dirinya tidak suka bersikap merendahkan diri di hadapan para pebisnis atau investor asing.

Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Muamalat Dorong Pengembangan Efek Syariah Dalam Negeri

Sebab, Luhut mengatakan jika siapapun yang ingin berinvestasi di Indonesia, harus mengetahui data yang menunjukkan betapa banyaknya kemajuan yang telah dicapai oleh Indonesia. Sehingga tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

"Saya tidak pernah terlalu merendah kepada orang bule-bule (pebisnis/investor asing) itu," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Rabu, 1 Desember 2021.

Gubernur BI Sebut Rupiah Melemah November 2024 karena Investor Balik ke AS

"Setelah saya lihat, kita suka terlalu berbasa-basi sehingga sering dianggap remeh sama mereka," ujarnya.

Baca juga: Kemenhub Berlakukan Ganjil Genap di Jalan Tol Mulai 20 Desember 2021

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

Luhut malah mengaku kerap bersikap agak tegas kepada investor asing. Demi menunjukkan kesan bahwa Indonesia sebagai sebuah negara tentunya juga memiliki kemampuan dan keunggulan sebagai daya tawarnya. 

"Kita negara besar. Kami punya semua (keunggulan) ini. Lihat ekspor kami, lihat angka ini, semua saya tunjukkan dengan berbasis data," ujarnya.

Menko Marves, Luhut Pandjaitan.

Photo :
  • Instagram @luhut.pandjaitan

Tak hanya itu, Luhut bahkan memaparkan salah satu keunggulan Indonesia yang membuat negara ini tidak bisa lagi diremehkan oleh negara manapun di dunia.

Di mana, meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19, pada medio Januari-Juni 2021 nyatanya Indonesia masih mampu melakukan ekspor besi dan baja.Khususnya stainless steel, dengan total nilai mencapai US$8,79 miliar. 

"Jadi tidak bisa tidak, kita harus memainkan aturan-aturan strategis bagi kita. Dengan negara begini kaya. Bodoh banget kita kalau tidak bisa melakukan hal tersebut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya