Rupiah Melemah di Awal Desember, Dibayangi Ancaman Varian Omicron

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Rabu, 1 Desember 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.350 per dolar AS pada pagi ini.

Rupiah Melemah ke Rp 15.788/US$ Tertekan Pilpres AS hingga The Fed

Di pasar spot, pada pukul 09.40 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.358 per dolar AS. Melemah sekitar 0,18 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.332.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.320 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.340 per dolar AS.

Rupiah Melemah ke Level Rp 15.760 per Dolar AS Pagi Ini

Petugas bank tunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar keuangan mulai berhati-hati terhadap risiko varian COVID-19 terbaru, Omicron. Sebab, semakin membayangi pemulihan ekonomi.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Terdorong Data Klaim Pengangguran AS

Selain itu, dia mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan risiko Omicron sangat tinggi sehingga membuat beberapa negara mulai kembali memperketat pembatasan.

"Pelaku pasar  tetap berhati-hati tentang dampak varian omicron COVID-19," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Di sisi lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para sekutu, yang tergabung dalam OPEC+ dijadwalkan melakukan pertemuan pada 2 Desember 2021.

Pertemuan ini digelar di bawah tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang telah melepaskan cadangan minyak strategisnya dengan harapan dapat menurunkan harga minyak mentah global.

Dari dalam negeri, sentimen pelaku pasar keuangan tertuju pada upaya pemerintah dan DPR RI merevisi Undang-Undang Cipta Kerja. Dikabarkan revisi UU ini dijadwalkan masuk dalam Prolegnas Prioritas 2022.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka  berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.320-14.350," ujar Ibrahim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya