Bumi Resources Catat Kinerja Positif hingga Kuartal III-2021

Kegiatan penambangan Bumi Resources.
Sumber :
  • Dokumentasi Bumi Resources.

VIVA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menginformasikan ringkasan Laporan Keuangan perusahaan pada sembilan bulan pertama di tahun 2021.

Ketua OJK Ungkap Strategi Sektor Jasa Keuangan Dukung Wujudkan Indonesia Emas 2045

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava menyampaikan, BUMI membukukan US$243,3 juta laba bersih pada kuartal III-2021, dibandingkan rugi bersih US$94,1 juta pada periode yang sama tahun lalu.

"Berbalik positif sebesar US$337,4 juta," kata Dileep dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 November 2021.

Digital Trust Global Alami Tren Penurunan, Begini Strategi OJK Jaga Optimisme di RI

Kemudian tercatat laba yang diatribusikan kepada BUMI sebesar US$63,7 juta pada kuartal III-2021. dibandingkan rugi sebesar US$137,3 juta pada periode yang sama tahun lalu atau berbalik positif sebesar US$201 juta.

Baca juga: Gubernur Anies Hadiri Reuni Alumni 212? Ini Kata Wagub Riza

OJK Sebut Ada 7 Juta Data Milik Ratusan Instansi RI Bocor di Dark Web

Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi US$598,8 juta, dibandingkan rugi sebelum pajak yang mencapai US$38,4 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Capaian itu diketahui juga berbalik positif sebesar US$637,2 juta. Kemudian, margin usaha meningkat menjadi 20 persen dibandingkan 5,7 persen pada periode yang sama tahun lalu, atau meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Laba kotor juga meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi US$946,7 juta pada kuartal III-2021, dibandingkan US$305,9 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara Beban Pokok Penjualan masih terkendali, walaupun dalam kondisi pandemi dan cuaca buruk yang menantang serta adanya fluktuasi harga minyak.

"Pendapatan kotor meningkat sebesar 35 persen menjadi US$3,75 triliun, dibandingkan US$2,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini dipicu oleh tren peningkatan harga batu bara yang masih berlangsung," kata Dileep.

"Secara kumulatif sebesar US$443,8 juta Tranche A telah dibayarkan hingga saat ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya