Melantai di Bursa, Wira Global Solusi Lepas 208,5 Juta Saham

Papan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Perusahaan teknologi yang dikenal merupakan 'pabrik' pencetak startup PT Wira Global Solusi, bersiap mencatatkan sahamnya di bursa Efek Indonesia. Sebanyak 208.500.000 saham akan dilepas perusahaan atau 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor.

Anjlok 23%, Laba Tesla Sepanjang Tahun 2024 Rp 136,44 Triliun

Berdasarkan rencana perusahaan, saham baru yang akan dilepas dengan harga penawaran umum sebesar Rp140 per saham. Pembiayaan itu dilakukan dengan tujuan penggunaan dana 100 persen sebagai modal kerja.

Direktur Utama WGS Hub Edwin Pramana mengatakan, saat ini revenue stream perseroan mengandalkan jasa pemrograman dan jasa konsultasi IT yang tersebar di tiga anak usahanya. Yaitu PT Kirana Tama Teknologi, PT Smooets Teknologi Outsourcing, dan PT Qorser Teknologi.

Dibuka Memerah, IHSG Diproyeksi Berbalik Rebound Usai Libur Imlek

Baca juga: Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Peluang Investasi Manufaktur Digenjot

“Ke depan WGSH akan ada tambahan captive revenue stream signifikan dari startup subsidiary kita sendiri. Selain itu, startup subsidiary yang membukukan keuntungan dapat memberikan dividend income, sedangkan startup subsidiary yang memiliki valuasi tinggi, dapat kita capture fair value adjustment nya dalam buku.” ujar Edwin Pramana dalam keterangannya, Senin, 29 November 2021.

IHSG Ditutup Terjun ke Level 7.166 Dipicu Koreksi Emiten Berkapitalisasi Besar Tapi 5 Saham Ini Tetap Perkasa

WGS Hub.

Photo :
  • Dokumentasi WGS.

Menurutnya, perseroan sendiri saat ini sudah mendapatkan izin efektif penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dari otoritas jasa keuangan (OJK) dengan nomor S-213/D.04/2021. Saham perseroan sudah dapat dipesan di seluruh sekuritas pada saat penawaran umum yaitu pada tanggal 30 November 2021 hingga 2 Desember 2021 melalui e-IPO.

Sementara itu Komisaris WGS Hub, Erwin Senjaya Hartanto menambahkan, perkembangan ekonomi digital di Indonesia ini sangat besar dan sedang bertumbuh pesat. Hal itu lah salah satu yang mendasari perusahaan memutuskan melakukan IPO.

“Ini artinya pertumbuhan perusahaan bisa meningkat secara exponensial atau alpha growth karena market-nya terus berkembang dan transformasi digital nantinya bisa jadi menjadi sebuah kebutuhan,” Erwin.

Ilustrasi papan saham IHSG.

IHSG Sesi I Anjlok 1,36 Persen, Meski Saham BRPT hingga ACES Melesat

IHSG meneruskan tren koreksi hingg terkapar di level 7.068,56. IHSG mencatat penurunan sebesar 1,36 persen atau 97,48 poin di akhir sesi pertama perdagangan, Kamis siang.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025