Sandiaga Ungkap Potensi Ekonomi Digital RI Besar ke Vietnam
- Istimewa
VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi digital yang besar. Menurutnya, pandemi COVID-19 semakin mendorong berkembangnya ekonomi digital di Tanah Air.
Hal itu disampaikan dalam penyelenggaraan Indonesia-Vietnam Business Opportunities to Accelerate Economic Recovery: Creative Economy and Digital Economy, yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI Ho Chi Minh City.
Sandiaga menilai potensi ekonomi digital harus dimaksimalkan, termasuk dalam pengembangan ekonomi kreatif. Dia yakin ekonomi digital berperan penting bagi pemulihan ekonomi nasional yang terpukul akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Jepang Beli Cangkang Sawit RI US$12 Juta Per Tahun, Untuk Apa?
“Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital," ungkap Sandiaga dikutip Sabtu, 27 November 2021.
Salah satu bukti tingginya potensi pasar ekonomi digital yang besar di Tanah Air, menurutnya terlihat dari meningkatnya nilai transaksi dari tahun ke tahun. Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 200 juta orang.
“Jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi perdagangan digital mencapai lebih dari US$18 juta 2020 dan terus meningkat 2021 senilai US$23,5 juta,” ujarnya.
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi menambahkan, Indonesia dan Vietnam memiliki kesamaan rencana untuk mengoptimalkan ekonomi digital sebagai senjata untuk memulihkan perekonomian.
“Di Vietnam sendiri ekonomi digital diproyeksikan mencetak US$220 miliar di tahun 2030, dan akan menempatkan Vietnam di urutan ke-2 setelah Indonesia, di kawasan Asia Tenggara,” ujar Denny.
Dalam penyelenggaraan itu, KBRI Hanoi bersama KJRI Ho Chi Minh City berkomitmen untuk terus mengawal kontribusi kerja sama kedua negara bagi pemulihan ekonomi di kawasan maupun global.
"Ke depan, bersama KBRI Hanoi, KJRI Ho Chi Minh City akan terus mengidentifikasi peluang bisnis yang berdampak pada peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara, khususnya melalui ekonomi kreatif dan ekonomi digital," tuturnya.