Pandemi Mereda, Pergerakan Penumpang di Bandara Komodo Mulai Meningkat

Penumpang pesawat di Bandara Komodo.
Sumber :
  • VIVA/Raden Jihad Akbar

VIVA – Pergerakan penumpang di Bandara Komodo Labuan Bajo mulai pulih saat ini, setelah pada tahun lalu melorot dihantam pandemi COVID-19. Hingga Oktober 2021 tercatat sudah mencapai 272.052 penumpang.

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Komodo Hariyanto mengungkapkan, pergerakan penumpang pada 2020 menurun drastis. Dari 347.510 penumpang pada 2019 sebelum pandemi, menjadi 168.606 selama 2020. 

"Sangat terasa sekali di 2020 ada penurunan yang sangat drastis karena pandemi," ujar Haryanto di Bandara Labuan Bajo, NTT, Kamis, 25 November 2021. 

Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewatobi, Ratusan Turis Asing di Labuan Bajo Pindah ke Bali Lewat Jalur Laut

Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Komodo, Hariyanto.

Photo :
  • VIVA/Raden Jihad Akbar

Dia menjabarkan, peningkatan pergerakan penumpang terbanyak pada tahun ini terjadi pada Oktober lalu. Dengan mencatat sebanyak 22.516 penumpang. Sementara itu, yang terendah pada Agustus lalu sebanyak 4.801 penumpang. 

Bandara Komodo Masih Tutup, 73 Kapal Dikerahkan Bantu Penumpang Pesawat Keluar dari Labuan Bajo

Lebih lanjut, dia optimistis, pergerakan penumpang pesawat di bandara daerah destinasi pariwisata super prioritas tersebut akan terus meningkat ke depannya. Seiring dengan pelonggaran aturan perjalanan yag diterapkan Pemerintah. 

"Yang penting kebijakan tidak berubah-ubah. Kalau saya optimis kalau dengan persyaratan pakai antigen saja kita bisa optimis kita juga bisa mencapai target untuk tahun ini," ungkapnya.

Interior Bandara Komodo.

Photo :
  • VIVA/Raden Jihad Akbar

Dia mensyukuri, operasional Bandara Labuan Bajo lebih baik dari kebanyakan bandara di Indonesia. Karena, masih ada pergerakan penumpang meski pandemi.

"Alhamdulillah Bandara Komodo kita masih di atas rata-rata di antara teman-teman bandara lain. Di tengah pandemi kita masih dapat melayani traffic 8 sampai 10 kali traffic setiap harinya melayani di intra NTT dan ada pergerakan ke pulau Jawa itu ke Surabaya dan Jakarta," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya