Jokowi Izinkan Acara Besar Mulai Digelar di RI, Tapi Wajibkan Ini
- Instagram @jokowi
VIVA – Presiden Joko Widodo melihat aktivitas ekonomi akhir 2021 sudah mulai menggeliat. Jokowi juga mengakui aktivitas itu bergeliat usai pada Juli kemarin diberlakukan PPKM skala darurat dan dengan berbagai level.
Meski sudah terlihat dari turunnya pertumbuhan ekonomi dari kuartal II dan III, tapi hal itu kini mulai menunjukan arah perbaikan. Hal itu bisa dilihat dari indeks keyakinan konsumen yang berangsur normal dan penjualan retail.
“Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 7,07 persen, kuartal ketiga 3,51 persen kenapa bisa turun dari kuartal 2 ke kuartal ke-3? Kita ingat bulan Juli kita PPKM Darurat 1 bulan penuh kita rem total karena peristiwa varian delta yang tidak kita sangka-sangka,” kata Jokowi pembukaan pertemuan tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu 24 November 2021.
Baca juga: Gubernur BI Bicara Normalisasi Kebijakan Moneter 2022, Apa Saja?
“Sales index juga mulai merangkak naik menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas, kenaikan mobilitas,” sambung Jokowi.
Presiden pun bilang, angka-angka tersebut bisa harus dibaca untuk merancang strategi di tahun depan. Ia kembali memaparkan, soal permintaan di sektor manufaktur yang sudah tinggi diikutii penerimaan pajak, bea cukai hingga PNBP.
“Kita tetap optimis tapi tetap harus hati-hati,” ujarnya.
BNI Java Jazz Festivals 2019
- VIVA.co.id/Glory Natha
Menurut Jokowi, mulai tahun depan berbagai kegiatan atau acara-acara besar sudah bisa digelar. Tapi, kata Presiden, pembukaan itu sifatnya masih menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta melihat situasi COVID-19 di Tanah Air terkini nantinya.
Presiden juga menegaskan, tidak mau tergesa-gesa langsung membuka secara total seluruh kegiatan, tanpa melihat kondisi riil di lapangan.
“Ada event-event besar juga silakan tapi didampingi Satgas, penuh dengan kehati-hatian karena kita lihat negara-negara lain yang tidak hati-hati muncul gelombang dua, tiga, itu yang harus dihindari,” ucap Jokowi.
