Perusahaan Asal India Resmi Kelola Bandara Kualanamu

Kemitraan strategis AP II dan GMR Airports Consortium untuk pengembangan Bandara Kualanamu.
Sumber :
  • ANTARA/HO-PT Angkasa Pura Aviasi

VIVA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menetapkan GMR Airport Consortium yang berbasis di New Delhi, India, menjadi mitra strategis pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, jangka waktu pengelolaan dan pengembangan Bandara Kualanamu itu selama 25 tahun

“Dan nilai kerja sama enam miliar dolar AS, termasuk investasi mitra strategis Rp15 triliun," ujar Tiko seperti dilansir Antara, Rabu, 24 November 2021.

Prabowo Jadi Tamu Kehormatan India Republic Day, Dubes Sandeep Temui Anindya Bakrie Bahas Persiapan

Bandara Internasional Kualanamu

Photo :
  • Angkasa Pura II

Melalui kemitraan strategis itu, lanjut dia, AP II dan GMR Airport Consortium tergabung dalam joint venture company atau perusahaan patungan yakni PT Angkasa Pura Aviasi menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu.

Ikut Ritual Aneh, Pria di India Tewas Karena Menelan Ayam Hidup-hidup

Sementara itu, AP II menguasai mayoritas saham sebesar 51 persen di PT Angkasa Pura Aviasi dan GMR Airport Consortium memiliki 49 persen.

"Ke depan pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu ini akan diserahkan kepada PT Angkasa Pura Aviasi," kata dia.

Direktur Utama AP II, Muhammad Awaludin, mengatakan tujuan kemitraan strategis ini adalah 3E, yakni "Expansion the traffic", "Expertise Sharing", dan "Equity Partnership".

"Kita punya mimpi ke depan akan mentransformasi Bandara Internasional Kualanamu menjadi regional hub dengan peningkatan aktivitas penerbangan internasional," tuturnya.

President Director of GMR Indonesia, Satyanarayana KV, mengaku gembira karena diumumkan sebagai pemenang tender pengembangan Bandara Internasional Kualanamu.

"Proyek ini menandakan masuknya GMR di sektor penerbangan Indonesia yang berkembang pesat, terbesar di ASEAN dan pasar potensial. Kami berkomitmen mengubah Kualanamu menjadi hub internasional wilayah barat Indonesia," ungkapnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya