Butuh US$320 Juta, Pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta Didukung SWF
- Angkasa Pura II
VIVA – Pemerintah menyatakan terus melakukan pengembangan bandara di Indonesia. Selain memperluas dan menambah terminal eksisting, pembangunan bandara baru juga akan dilakukan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia G. L. Kalake mengatakan, saat ini Indonesia baru memiliki 251 bandara.
"Indonesia punya 251 bandar udara dan berencana membuka 50 bandara udara baru," kata dia di acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership, Selasa, 23 November 2021.
Pembangunan ini menurutnya penting karena Indonesia, sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau menampung 270 juta lebih penduduk. Sehingga, masih terus membutuhkan pengembangan transportasi.
Dari total 251 bandara tersebut 217 diantaranya adalah bandara domestik dan 34 bandara internasional. Bandara-bandara ini akan terus dilengkapi dengan fasilitas mutakhir.
"Beberapa bulan lalu kita eksplorasi untuk mendirikan remote tower center dan digital tower techno untuk terutama bandar udara internasional maupun kecil di daerah-daerah terpencil," paparnya.
Khusus untuk bandara-bandara terbesar dan menjadi penopang aktivitas penerbangan utama, seperti Bandara Soekarno-Hatta, dipastikannya akan terus dikembangkan dengan penambahan terminal 4.
"Terdapat rencana memperluas terminal ke-4. Nilai investasinya diperkirakan US$320 juta dengan transaksi kemitraan ini akan didukung dengan SWF (Sovereign Wealht Fund) Indonesia," tegas Ayodhia.
Dia pun mengajak para investor untuk terlibat dalam pengembangan berbagai bandar udara ini. Termasuk untuk bandar udara I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Internasional Kualanamu di Medan.
"Bandar udara-bandar udara ini terbuka untuk ekspansi lebih lanjut lagi mengingat tingginya lalu lintas penumpang termasuk di Bali dan Medan," tutur dia.