Bertemu Tony Blair, Luhut Titip Pesan untuk PM Boris Johnson
- Dokumentasi Kadin Indonesia.
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan, menerima kunjungan dari Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan rombonganya. Pertemuan itu dalam rangka menindaklanjuti pertemuan di Inggris beberapa waktu lalu.
Melalui laman Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut mengatakan bahwa sebagai calon mitra konstruktif bagi Indonesia, diskusi 60 menit bersama Blair rasanya tidak cukup untuk menjelajahi rasa penasaran beliau akan capaian yang sedang dibuat Indonesia saat ini.
"Saya menceritakan banyak hal yang kami kerjakan, seperti hilirisasi minerba, potensi carbon trading, layanan kesehatan, hingga progress Pembangunan Ibu Kota Negara yang baru," kata Luhut sebagaimana keterangan dari postingannya tersebut, dikutip Senin, 22 November 2021.
Luhut mengaku mendapat apresiasi Tony Blair. Usai menerangkan bahwa Indonesia memiliki fokus khusus pada pengelolaan kekayaan alam, yang tentunya akan dilakukan secara seimbang.
"Mendengar tanggapan beliau, dalam hati saya berharap bahwa Mr Blair akan menyampaikan seluruh kabar baik tentang kemajuan Indonesia kepada Perdana Menteri Inggris saat ini, Boris Johnson yang sempat saya temui juga beberapa minggu yang lalu," ujarnya.
Luhut mengaku, paham bahwa banyak negara maju terutama di Eropa, belum mengetahui kondisi Indonesia saat ini. Hal itulah yang menyebabkan seringnya muncul pemberitaan atau isu-isu yang tidak sesuai fakta, bahkan cenderung diputarbalikkan.
Baca juga: UMK Calon Ibu Kota Baru Diperkirakan Naik 1,68 Persen
"Khususnya terkait hilirisasi minerba, sehingga dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin berusaha mengadu domba baik dari luar maupun dari dalam negeri," kata Luhut.
Secara khusus, Luhut pun menitipkan pertanyaan kepada Tony Blair perihal mengapa Uni Eropa lebih senang mengadukan Indonesia ke WTO. Menurutnya, bukankah membuka peluang kerja sama rasanya akan lebih saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Di akhir pertemuan, saya sampaikan kepada Tony Blair untuk menjelaskan apa yang sedang dicapai Indonesia saat ini kepada PM Boris, bahwa kesempatan telah terbuka lebar untuk saling menjalin kerja sama berupa 'joint investment' di beberapa bidang," kata Luhut.
"Saya berharap apa yang Tony Blair dengar hari ini mampu mengubah pandangan beliau terhadap Indonesia yang dulunya disebut negara kelas dua, saat ini perlahan-lahan sedang berupaya untuk menjadi negara kelas satu yang bersaing dengan negara-negara maju di dunia," ujarnya.