Kemenkeu Prediksi Anggaran PEN Akhir 2021 Terserap 95 Persen
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Zabur Karuru
VIVA – Kementerian Keuangan memperkirakan, realisasi penyaluran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 akan mencapai 95 persen dari pagu yang ditetapkan tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan proyeksi ini diperkirakan bisa tercapai karena hingga 19 November 2021 penyaluran anggaran PEN 2021 telah mencapai Rp495,77 triliun.
"Dari pagu Rp744,77 triliun estimasi kami PEN ini akan teralisasi 95 persen di akhir tahun nanti," kata dia dalam acara Economic Outlook 2022, di Jakarta, Senin, 22 November 2021.
Suahasil menyatakan, realisasi penyaluran PEN hingga akhir tahun ini akan ditopang oleh program kesehatan dengan pagu Rp214,96 triliun. Saat ini realisasinya telah Rp135,53 triliun atau 63 persen.
"Karena kita sekarang masih ada beberapa proses tagihan RS yang kita harap selesai 2021 ini. Saat kita didera varian delta biaya RS itu semua yang ditanggung negara mengalami peingkatan," tuturnya.
Sementara itu, perlindungan sosial dikatakannya akan terealisasi 90 persen dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp186,64 triliun. Adapun saat ini telah terealisasi Rp140,5 triliun atau 75,5 persen.
"Akan mencapai target, sekarang masih ada pembayaran di November, Desember. Dukungan UMKM dan korporasi juga seperti itu subsidi bunga KUR masih ada dalam proses penagihan," ungkap Suahasil.
Khusus untuk Program Dukungan UMKM dan Korporasi saat ini telah teralisasi Rp81,83 triliun atau sebesar 50,4 persen dari pagu yang disiapkan tahun ini sebesar Rp162,40 triliun.
Adapun program prioritas disebutkannya telah terealisasi Rp75,44 triliun per 19 November 2021 atau sebesar 64 persen dari pagu Rp117,94 triliun. Menurutnya hingga akhir tahun akan melesat realisasinya.
"Program prioritas ini dijalankan berbagai macam K/L (kementerian atau lembaga), baru 64 persen, namun seperti biasanya kuartal IV nanti akan ada dorongan penyerapan anggaran yang lebih tinggi," ucapnya.
Untuk insentif usaha dinilainya malah akan melampaui pagu realisasinya hingga akhir tahun, sebab, hingga saat ini telah teralisasi Rp62,47 triliun atau sudah tersalur 99,4 persen dari pagu Rp62,83 triliun.
"Sampai akhir tahun kemungkinan besar akan melewati 100 persen dan kita akan akomodasi sebagai bentuk dorongan dari APBN agar kegiatan ekonomi terus bergulir," ujar Suahasil.
Sua menilai, realisasi insentif usaha ini memberikan gambaran bahwa ekonomi Indonesia telah bergerak. Sebab, para pelaku usaha sudah semakin semangat memanfaatkan berbagai insentif fiskal.
"Artinya ada kegiatan ekonomi kegiatan ekonominya bergerak dan karena itu ada klaim atas insentif pajak kalau tidak ada kegiatan ekonomi tidak ada transaksi tidak ada klaim," tegas dia.