Jokowi Minta Pertamina dan PLN Jangan Persulit Investasi
- Repro Youtube Kemendikbud RI
VIVA – Presiden Joko Widodo mendorong PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau. Sebab, hal ini tidak bisa lagi ditunda-tunda untuk mengendalikan perubahan iklim.
"Oleh sebab itu, perencanaannya, grand design-nya, itu harus mulai disiapkan. Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa," kata Jokowi melalui keterangan tertulis dari Biro Pers Media Istana pada Sabtu, 20 November 2021.
Penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. Karena itu, Jokowi meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya guna memperkuat pondasi menuju transisi energi.
"Ini harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu," ujarnya.
Suplai energi di Indonesia, Jokowi menyebut terbesar saat ini masih masih dari batu bara sebesar 67 persen, bahan bakar atau fuel 15 persen, dan gas 8 persen. Maka dari itu, kata dia, jika Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut. Tentu, akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran yang dapat memengaruhi mata uang (currency) Indonesia.
"Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, suplai dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun," jelas dia.
Jangan persulit investasi
Di samping itu, Jokowi mendorong jajarannya tidak mempersulit masuknya investasi kepada Pertamina dan PLN. Sebab, ia menilai jumlah investasi yang ingin diberikan kepada Pertamina dan PLN sangat banyak.
"Keputusan investasi boleh oleh perusahaan, tetapi Pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama," jelas dia.
Menurut dia, dunia cepat mengalami perubahan sehingga rencana besar yang dilakukan dapat berubah menyesuaikan keadaan. Dia berharap agar kesempatan investasi dari luar harus terbuka seluas mungkin.
"Sekali lagi kesempatan untuk investasi di Pertamina, kesempatan untuk investasi di PLN itu terbuka sangat lebar kalau saudara-saudara terbuka, membuka pintunya juga lebar-lebar," ungkapnya.