Buat Jembatan Kaca di Atas Jurang 80 M, PUPR Anggarkan Rp15 Miliar

Ilustrasi Jembatan Kaca gantung pertama di Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA – Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai melakukan pembangunan jembatan kaca pertama di Indonesia pada tahun ini. Jembatan ikonik ini ditargetkan rampung pada 2022 nanti.

Atasi Penurunan Tanah di DKI Jakarta, Kementerian PU Terapkan Environmental Remediation

Dikutip dari instagram Instagram @pupr_binamarga, pada Sabtu 20 November 2021, dijelaskan bahwa proyek jembatan kaca dengan pemandangan Gunung Bromo ini akan memakan anggaran hingga Rp15 miliar.

Jembatan kaca ini nantinya akan dibangun langsung oleh Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Ditjem Bina Marga PUPR. Dengan estimasi pembangunan selama 11 bulan dimulai dari tahun ini.

Menko AHY dan Menteri PU Dody Bahas Penurunan Muka Tanah Jakarta, Mengantisipasi Bahaya Banjir

Baca juga: Di Atas Jurang 80 Meter, PUPR Buat Jembatan Gantung Kaca Pertama RI

Jembatan kaca pertama di Indonesia ini akan di bangun dengan panjang bentang 120 meter, lalu lebar lantai sebesar 1,8 meter dan 3 meter, dan berada di atas jurang kedalaman 80 meter.

Menteri PU Tinjau Jaringan Irigasi Komering di Sumsel, Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional

Sementara, untuk bahan-bahan konstruksinya, PUPR menyebutkan material kaca yang digunakan buatan lokal yang berlapis SGP atau disebut film interlayer ionik (SentryGlas Plus).

Materaial ini merupakan interlayer berkinerja tinggi yang dikembangkan oleh DuPont. Selain itu, rangka jembatan akan diberi perlindungan double dengan galvanis untuk mencegah korosi.

Ilustrasi jembatan seruni point, jembatan kaca pertama di Indonesia.

Photo :
  • Dok. Kementerian PUPR

Tak hanya itu, dari sisi keamanan jembatan kaca ini tentunya akan dilengkapi jalur penyelamatan sebagai evakuasi. Jadi yuk siapin mental dulu yuk!

Sebelumnya, Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan PUPR, Nyoman Suaryana mengatakan jembatan kaca dibangun untuk menarik wisatawan dan mendukung KSPN. Lokasi itu dipilih karena ada jurang dan pemandangan langsung ke Gunung Bromo. 

"Dibangun di Bromo karena pas lokasinya, panjang celahnya 120 meter dan kedalaman jurangnya 80 meter. Karena membangun jembatan celahnya harus sempit, kalau celah besar susah juga," katanya.

Adapun, jembatan kaca itu dibangun dengan pondasi tiang bor dan struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya