Investasi Mulai Masuk Jabar, Pabrik Sepatu Serap Pekerja di Cirebon

Sejumlah buruh keluar dari pabrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Ekonomi di tahun kedua Pandemi COVID-19 mulai bergeliat di beberapa daerah. Jumlah Pengangguran yang meroket kala pademi pun diklaim mulai terserap.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat Ning Wahyu Astutik menjelaskan, untuk menekan pengangguran padat karya ini pihaknya bertahap terus membawa investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi. Sehingga, membuka lapangan pekerjaan memanfaatkan kondisi melandainya pandemi COVID-19.

"Tingkat pengangguran masih tinggi di Jabar jadi setelah pandemi ini apa? Kita terus buka lapangan kerja, kita masih di padat karya karena paling banyak pengangguran itu ada di level itu," ujar Ning di Bandung, Jumat, 19 November 2021.

Menurutnya, potensi lapangan pekerjaan di Jawa Barat, tersebar di segala penjuru. Ning memastikan, sektor ekonomi Jawa Barat yang potensial, akan tumbuh setelah dua tahun gulung tikar oleh pandemi.

Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan Cuma Bos yang Fasilitas Kantornya Bakal Dipajaki

"Lebih keras lagi, karena PR (pekerjaan rumah) di Jawa Barat ini luar biasa, potensinya luar biasa. Semua ada di Jabar, sekarang usaha bangkit, kita sudah mulai mencari investor untuk masuk ke Jawa Barat," katanya.

Ning menuturkan, secara bertahap juga investor mulai bergabung membuka lapangan pekerjaan padat karya di Cirebon. Bahkan, investor diproyeksikan untuk membiayai pengembangan Aerocity Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka dan Segitiga Rebana yaitu Cirebon, Patimban Subang dan Kertajati Majalengka.

Ilustrasi pengangguran.

Photo :
  • U-Report
Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

"Kita fokus sekarang, ada yang baru di Cirebon, ada beberapa investor padat karya di bidang sepatu, ini banyak sekali karyawan yang akan terserap," katanya.

Lebih lanjut Ning menerangkan, pengusaha swasta dapat kesempatan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, Ning mempunyai catatan. 

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

"Kita berusaha kolaborasi dengan BUMN, pesan yang diulang-ulang jangan jadi pengusaha yang nakal. Kesempatan ada tapi jangan nakal, harus profesional, komitmen," terangnya.

Bahkan, Ning menegaskan, reputasi perusahaan dipertaruhkan dengan adanya kesempatan ini. "Kita tuangkan semunya di MoU sehingga ada rambu-rambu. Kita juga tidak blind ya, jadi ketika menunjuk salah satu perusahaan di Apindo untuk berkolaborasi itu pasti sudah melalui beberapa assesment," terangnya.

Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
Investasi bersama bjb obligasi

Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat

bank bjb kini memberikan penawaran peluang investasi menarik, berupa Surat Berharga Perpetual Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024