Larangan Espor Nikel Mentah RI Digempur Gugatan, Jokowi: Lawan
- Repro video.
VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia secara perlahan akan mengurangi ekspor bahan mentah dan mensubsitusinya menjadi barang yang bernilai tambah. Hal itu guna menggenjot peningkatan kualitas ekspor produk dalam negeri.
Jokowi pun tak gentar melawan gugatan-gugatan internasional yang dilayangkan ke Indonesia karena melarang ekspor bahan mentah. Perlawanan akan dilakukan dengan cara apapun.
“Jangan tarik-tarik kita ke WTO (World Trade Organization/Organisasi Perdagangan Dunia), gara-gara kita setop kirim raw material (bahan mentah). Dengan cara apapun akan kita lawan,” kata Presiden Jokowi dalam Webinar Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Kamis, 18 November 2021.
Jokowi menceritakan, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 d Roma, Italia, pada 30-31 Oktober 2021 lalu,banyak pemimpin-pemimpin negara yang memberikan perhatian mengenai sikap Indonesia yang melarang ekspor bahan mentah. Khususnya untuk komoditas nikel.
Baca juga: China Kalahkan Amerika Serikat Jadi Negara Terkaya di Dunia
Dia kala itu, menyampaikan kepada pemimpin-pemimpin negara itu bahwa larangan ekspor bahan mentah nikel karena Indonesia ingin mengembangkan hilirisasi dan industrialisasi dari bahan mentah. Sebab. Indonesia mentargetkan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat di Tanah Air dengan langkah tersebut.
“Kalau saya buka nikel dan kita kirim raw material dari Indonesia ke Eropa dan negara-negara lain, yang buka lapangan kerja mereka dong. Kita tidak dapat apa-apa,” ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi mempersilahkan jika negara-negara lain ingin bekerja sama dengan berinvestasi di Indonesia. Seperti, membangun fasilitas pengolahan.
“Kita tidak menutup diri, kita terbuka. Tapi kalau kita kirim bahan mentah terus. Ndak-ndak, setop. Jangan berpikir Indonesia akan kirim bahan mentah. Nikel pertama. Sudah setop,” ujar Presiden Jokowi.
Selain nikel, ke depannya kata Jokowi, Indonesia juga akan melarang ekspor bahan mentah bauksit dan tembaga. Apalagi Indonesia saat ini sedang membangun instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga di Gresik, Jawa Timur.
"Tahun depan (larangan) bauksit. Kalau smelter kita siap, setop bauksit, sehingga kita buka lapangan kerja. Bauksit sudah. Tahun depannya, setop tembaga. Kalau smelter kita di Gresik sudah selesai, setop," tegasnya.
Jokowi pun kembali menegaskan, tidak takut jika negara-negara lain menggugat Indonesia ke WTO. Karena penerapan larangan ekspor bahan mentah ini.
“Meskipun kita dibawa ke WTO oleh EU (Uni Eropa). Silahkan tak apa-apa, Ini nikel kita kok. Dari bumi negara kita kok, silahkan,” ujar Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, larangan ekspor bijih nikel berlaku sejak 2 Januari 2020. Hal itu seperti tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara. (Ant)