Pasar Rakyat Skouw Papua di Perbatasan RI-PNG Terbengkalai
- VIVA/Aman Hasibuan
VIVA – Kondisi pasar rakyat Skouw yang terletak di Distrik Muara Tami yang berbatasan dengan Negara tetangga Papua Nugini terlihat memprihatinkan. Pasar rakyat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Papua, itu terlihat tak terawat dan terbengkalai.
Saat memasuki kawasan pasar tersebut terlihat di lantai depan lapak-lapak para pedagang sampah berserakan, ludah pinang serta aktivitas kios masih terlihat tutup sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
“Pasar rakyat ini dibangun mewah, tapi kita lihat tidak terurus, sampah berserakan, ludah pinang dimana-mana. Pasar selama ini dikelola oleh BNPP tapi setelah kita serahkan ke provinsi terbengkalai dan tidak terawat,”kata Kepala PLBN Skouw, Yan Numberi, Rabu, 17 November 2021di Pasar Rakyat Skouw.
Yan Numberi mengatakan, pasar ini harusnya tetap dirawat, karena digunakan untuk kepentingan bersama bagi masyarakat perbatasan untuk peningkatan ekonomi kerakyatan dapat dimulai dari pos lintas batas negara dengan pasar modern.
“Kita tahu Pasar Skouw dibangun dengan konsep modern, dilengkapi dengan rumah ibadah masjid dan gereja, ruang pertemuan, food court, teater mini, dan ruang terbuka hijau dan menjadi ikon perbatasan,”ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak pandemi COVID-19 pintu masuk di PLBN ditutup untuk umum sehingga warga PNG khususnya yang tinggal di Kota Vanimo tidak bisa lagi berbelanja ke Pasar Rakyat, mengakibatkan banyak kios yang tutup karena kurangnya pembeli.
“Saat ini kan, Pasar Rakyat Skouw dikelola oleh Pemda Provinsi Papua melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja. Seharusnya pasar ini tetap terawat.”ucap Numberi.
Sebelumnya, selama setahun Pasar Rakyat dikelola oleh BNPP bersama dengan rumah ibadah, dan sejumlah bangunan lainnya, namun Oktober 2020 atas permintaan Pemda Provinsi Papua pengelolaan pasar tersebut diserahkan ke Pemda Provinsi dan pada April 2021 dilakukan penyerahan secara tertulis.
Dikatakan, saat dikelola BNPP sebanyak 60 tenaga kerja cleaning service melakukan pembersihan dan perawatan pasar dan kawasannya sehingga saat itu sangat bersih. Banyak wisatawan yang berkunjung ke perbatasan akan singgah di pasar rakyat untuk kegiatan berbelanja, atau sekadar jalan-jalan menikmati suasana yang nyaman atau melakukan ibadah salat.
Namun setelah dilakukan penyerahan asset ke Pemda maka dana pembersihan pun dihentikan dari BNPP.
Sementara itu, Deputi II BNPP Kementerian Dalam Negeri Komjen Pol Paulus Waterpauw secara langsung turun melihat pasar Skouw yang tidak terurus tersebut karena terkendala pada penyerahan asset.
‘’Pihak Pemprov Papua mengaku belum menerima berita acara penyerahan pasar ini, namun data di BNPP sudah dilakukan dua kali penyerahan pertama pada Oktober 2020 dan kedua penyerahan secara tertulis pada April 2021,’’ jelas Komjen Paulus Waterpauw.
Menurut dia, kondisi pasar rakyat ini, sudah dilaporkan ke Mendagri, Ses Mendagri dan para Deputi di BNPP. Nantinya, masalah kebersihan Pasar Rakyat Skouw akan dibahas, keputusannya bisa saja dikelola oleh Pemda atau bisa juga dikembalikan ke BNPP.
Waterpauw menambahkan, Kemendagri memiliki semangat yang sama untuk mengembalikan fungsi pasar rakyat tersebut, namun masalah pengelolaan asset negara bisa diserahkan Pemda Papua atau dikembalikan ke BNPP.