Tiga Bisnis Utama yang Dorong Lippo Karawaci Tumbuh di 2021

Lippo Karawaci
Sumber :

VIVA – Pertumbuhan pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada 2021 ditopang oleh 3 lini bisnis utama, yakni pembangunan properti, kesehatan, dan properti sewa

Maruarar: Saya Pikir Sangat Pantas, Orang Belum Punya Rumah Masuk Kategori Miskin

Per September 2021, pendapatan properti LPKR naik 26,2 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,99 triliun, kesehatan naik 46,7 persen yoy menjadi Rp5,89 riliun dan properti sewa naik 71,2 persen yoy menjadi Rp2,07 triliun.

CEO LPKR, John Riady mengatakan, bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus COVID-19. Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.

Syarat dan Cara Mengajukan Pinjaman dengan Sertifikat Rumah Cepat dan Aman!

“LPKR juga optimistis akan mencatatkan pendapatan pra penjualan sebesar Rp4,2 triliun sampai akhir tahun 2021. Hal ini terutama ditopang oleh segmen rumah tapak," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis 18 November 2021.

Ia mengungkapkan, permintaan tinggi untuk produk rumah tapak di Lippo Village. Untuk itulah, pihaknya sedang mempersiapkan peluncuran produk unggulan Cendana Series terbaru pada akhir November ini. 

Perluas Akses Properti Komersial, Sinergi Strategis Maksimalkan Ruang Usaha di SPBU Pertamina

"Kami memandang optimis bisnis properti pada tahun 2021. Kami juga memproyeksikan pertumbuhan LPKR pada tahun 2021 mencapai 30 persen dibandingkan tahun 2020,” tegas John.

Selain rumah tapak, bisnis properti sewa seperti mal juga meningkat signifikan karena mendapat keuntungan dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Seiring dengan pelonggaran PPKM, sejumlah mal LPKR beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk mendorong pendapatan, LPKR juga berencana untuk menurunkan diskon sewa mal dari 30 persen menjadi sewa penuh atau tidak ada diskon sewa pada bulan Desember 2021.

Siloam Hospitals.

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal

Selain properti, bisnis rumah sakit pun terus menunjukkan sinyal positif dengan semakin seringnya kunjungan untuk perawatan medis non-Covid-19. Melalui RS Siloam, kinerja LPKR di lini bisnis kesehatan juga terbilang solid. Saat ini, pendapatan layanan non-COVID-19 sudah pulih ke tingkat 96 persen.

"Sampai akhir 2021, LPKR diperkirakan mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,88 triliun, naik 16 persen yoy dari periode 2020 yang sebesar Rp11,96 triliun," papar Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa.

Yasmin melanjutkan bahwa bisnis properti LPKR terus menunjukkan pertumbuhan dengan pencapaian pra penjualan sebesar Rp3,89 triliun per September 2021, naik 70,7 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut sudah mencapai 92 persen target pra penjualan tahun ini sebesar Rp4,2 triliun. 

Hingga Kuartal III-2021, pra penjualan properti LPKR meningkat 71 persen yoy menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,3 triliun.

"Dengan ekspektasi pertumbuhan pendapatan, LPKR setidaknya mampu membukukan laba bersih Rp79 miliar pada 2021,” tambah Yasmin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya