Pasokan Terbatas, Harga Cabai Naik di Lokasi Calon Ibu Kota Baru
- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
VIVA – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi. Hal ini akibat meningkatnya permintaan konsumen, sementara pasokan tidak ada penambahan.
Hari ini, Rabu, 17 November 2021, harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami kenaikan harga rata-rata sekitar Rp15.000 per kilogram.
Awalnya pedagang di sejumlah pasar tradisional yang jadi lokasi calon ibu kota baru RI itu menjual cabai dengan harga Rp25.000 per kilogram. Sementara saat ini naik menjadi Rp40.000 per kilogram.
"Naiknya harga cabai terjadi sejak beberapa hari terakhir karena permintaan pembeli cukup tinggi," ucap salah seorang pedagang, Parmi seperti dilansir dari Antara.
"Persediaan sedikit sehingga harga cabai melonjak, dan persediaan tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak karena cepat busuk," tambahnya.
Kasi Bina Pasar dan Distribusi Diskukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara Marlina mengungkapkan, Cabai di pasar tradisional itu mayoritas dipasok dari luar daerah.
Kenaikan harga cabai yang terjadi di sejumlah pasar tradisional tersebut diperkirakan akibat produksi di daerah penghasil menurun.
"Pasokan cabai berasal dari petani lokal serta dari luar daerah dan untuk cabai kalau hujan produksinya turun, sementara permintaan pasar tinggi," ucapnya.
Beberapa pekan terakhir ia menimpali lagi, curah hujan cukup tinggi sehingga mengakibatkan produksi cabai mengalami penurunan.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara terus memantau perkembangan komoditas pangan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang cukup signifikan.
"Harga komoditas bahan kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah dan bawang putih di sejumlah pasar tradisional terpantau masih relatif stabil," kata Marlina. (Ant)