Sri Mulyani: Aset Keuangan Syariah Global US$3,69 Triliun pada 2024

Menkeu Sri Mulyani.
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, potensi aset keuangan syariah global pada periode 2019-2024, totalnya bisa menyentuh hingga sebesar US$3,69 triliun.

Transaksi Ziswaf di Muamalat DIN Naink 27,5 Persen Sepanjang 2024, Ini RInciannya

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan dari Global Islamic Economic Report 2020, perkiraan keuangan syariah global juga akan tumbuh sekitar 5 persen pada periode yang sama.

"Diperkirakan akan mencapai tingkat aset yang diharapkan yakni US$3,69 triliun di tahun 2024 mendatang," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Rabu 17 November 2021.

Bos BTN Beberkan Proses Akuisisi Bank Victoria Syariah, Ditargetkan Rampung 2 Bulan Setelah RUPS,

Baca juga: Alasan Industri Halal Didorong Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Dari data tersebut, Sri Mulyani menyatakan bahwa potensi ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu yang mengalami pertumbuhan tercepat di industri keuangan global. 

Investor Syariah Merapat! BUMA Targetkan Dana Segar Rp2 Triliun dari Penerbitan Sukuk Ijarah Bangun Ketahanan Finansial

Hal itu menurutnya dapat dilihat dari perkembangannya di satu dekade terakhir, yang disebut-sebut mampu melampaui perkembangan di pasar keuangan konvensional.

Data yang sama juga menyebutkan nilai aset keuangan syariah pun mengalami peningkatan sebesar 13,9 persen pada 2019, yakni dari US$2,52 triliun menjadi US$2,88 triliun. 

"Tapi nilai aset keuangan syariah diperkirakan akan stagnan karena adanya pandemi COVID-19 ini," ujarnya.

Namun di sisi lain, Sri Mulyani menilai bahwa sektor ekonomi dan keuangan syariah telah mampu menunjukkan fundamental yang kokoh dan tetap tangguh di tengah pandemi COVID-19 ini. 

Ekonomi Syariah memiliki potensi yang besar

Photo :
  • vstory

Dia mengakui, cukup banyak perkembangan penting ekonomi syariah, akibat sejumlah upaya pendukung seperti misalnya percepatan transformasi digital, disrupsi rantai pasokan global, dan peningkatan fokus pemerintah pada investasi terkait ketahanan pangan.

"Negara terus mendapatkan ekosistem ekonomi Islam yang lebih kuat," kata Sri Mulyani.

Diketahui, sampai saat ini Indonesia telah menjadi salah satu kontributor utama penerbitan sukuk di pasar internasional. Tercatat, pangsa pasar Indonesia mencapai 23,11 persen dari total penerbitan global yang mencapai sebesar US$23,65 miliar.

Selain itu, Indonesia juga mampu meraih peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia, berdasarkan laporan Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index (WGI) 2021.

Ilustrasi Asuransi Syariah

Literasi Keuangan Syariah Masih 39,11 Persen, Prudential Syariah Gencarkan Edukasi di Bulan Ramadan

Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 dari OJK, literasi keuangan syariah baru mencapai 39,11 persen.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025