100 Hari Dikelola Pertamina, WK Rokan Berhasil Bor 90 Sumur

Blok Rokan yang kini dikelola Pertamina
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – Memasuki hari ke-100 pasca alih kelola Wilayah Kerja atau WK Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terbukti mampu menjaga kinerjanya. Di mana PHR berhasil mengebor 90 sumur tajak dan menaikkan tingkat produksinya.

Perluas Akses Properti Komersial, Sinergi Strategis Maksimalkan Ruang Usaha di SPBU Pertamina

VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin mengatakan kelancaran proses transisi dan peralihan WK Rokan layak menjadi catatan dalam sejarah industri migas dan rujukan bagi WK migas terminasi lainnya di Indonesia.

Menurut dia, kelancaran alih kelola WK Rokan, di antaranya, terlihat dari kinerja keselamatan kerja dan produksi. PHR WK Rokan sejauh ini mampu mencatatkan nihil kecelakaan fatal atau zero NOA (Number of Accident).

Pertamina Implementasikan Energi Terbarukan Ciptakan Kemandirian Ekonomi Desa

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 17 November 2021: Global Naik, Antam Amblas

”Bangsa Indonesia dan masyarakat Riau pada khususnya patut berbangga dengan kesuksesan alih kelola WK Rokan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait sehingga WK Rokan dapat memberikan kontribusi optimal bagi negara dan daerah,” kata Sukamto dikutip dari  keterangan tertulisnya, Rabu 17 November 2021. 

Kolaborasi Pertamina Patra Niaga dan Pertamina NRE Dorong Dekarbonisasi Lewat MyPertamina

Sukamto menuturkan, dari sisi produksi, PHR WK Rokan berhasil mencapai produksi sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari), atau naik 4 ribu BOPD dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD. 

Selain itu, produksi PHR WK Rokan menyumbangkan sekitar 25 persen dari total jumlah produksi minyak nasional dan merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030. 

Sukamto mengungkapkan dalam periode dua bulan pertama pasca alih kelola, PHR WK Rokan juga menyumbangkan penerimaan negara melalui penjualan minyak mentah bagian negara sekitar Rp2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp607,5 miliar termasuk pajak-pajak ke daerah. 

Kinerja unggul PHR WK Rokan tentu sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional, pendapatan negara dan daerah, serta pencapaian visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Blok Rokan dikelola Pertamina

Photo :
  • Pertamina

PHR WK Rokan mencanangkan rencana kerja yang masif dan agresif untuk meningkatkan produktivitas WK Rokan melalui program pengeboran sumur-sumur produksi baru, pengelolaan kinerja base business untuk menahan laju penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas operasi. 

PHR WK Rokan juga melakukan berbagai terobosan agar target sumur baru dapat tercapai, di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang dalam pemenuhan sumber daya pendukung agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material. 

Hasilnya, PHR WK Rokan berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau put on production (POP). Dari sebelumnya sekitar 22 hingga 30 hari, kini menjadi sekitar 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) atau sumur-sumur penghasil jenis minyak ringan. 

Berbagai upaya terobosan itu sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara-cara yang efisien.

Operasi PHR WK Rokan memberikan manfaat berganda (multiplier effect) lainnya seperti penciptaan lapangan kerja dan peluang bisnis bagi pengusaha lokal yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Peningkatan intensitas kegiatan hulu migas di WK Rokan tentu turut meningkatkan denyut aktivitas ekonomi dan nilai investasi di Riau. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya