Menko Luhut Duga Kebakaran Tangki Kilang Cilacap karena Petir
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menduga kebakaran di salah satu tangki kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah karena adanya badai disertai petir.
"Itu karena kemungkinan besar karena thunderstorm yang begitu luar biasa," kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Senin 15 November 2021.
Luhut memastikan api sudah padam di sana karena Pertamina cepat melakukan penanganan. Baik yang terjadi sekarang, maupun kejadian serupa sebelumnya. Menurutnya akan ada evaluasi yang dilakukan pihak Pertamina.
"Iya dulu kan yang di sini kan yang di Jakarta, satu lagi di sana tapi saya kira Pertamina cepat sekali menanganinya," tambahnya.
Baca juga: Stimulus Pajak Perumahan Dongkrak Permintaan KPR di Tengah Pandemi
Diketahui, kebakaran kilang minyak milik PT Pertamina terjadi pada Sabtu 13 November 2021 malam sekitar pukul 19.20 WIB. Api baru padam keesokan harinya atau pada Minggu 14 November 2021 pagi pukul 07.50 WIB.
Kilang tangki 36 T-102 yang terbakar tersebut berisi komponen Pertalite milik Pertamina Cilacap, Jawa Tengah. Dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan korban jiwa.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mengungkapkan analisis dari data citra satelit dan radar cuaca saat kejadian kebakaran Kilang Cilacap.
Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 mm selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Hujan lebat itu disertai petir dan angin kencang.
BMKG wilayah Jawa Tengah lanjutnya, telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem. Atau ada potensi hujan lebat disertai kilat hingga angin kencang untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 13 November 2021.
"Peringatan dini cuaca ekstrem provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan tanggal 13 November sejak 12.05 WIB dan berakhir pada Jam 22.00 WIB," ujarnya.