Pemerintah Targetkan Kontribusi Ekonomi Digital US$124 M pada 2025

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam masa pandemi COVID-19 proses digitalisasi masih terus berkembang. Termasuk di sektor internet banking, uang elektronik, dan sistem pembayaran.

Robert Kiyosaki Prediksi Aset Ini Bakal Melesat Setelah Emas

Karenanya, dia pun mengakui bahwa optimalisasi sistem pembayaran ini juga telah ikut meningkatkan kontribusi ekonomi digital terhadap ekonomi nasional. Terutama dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan.

"Yang nilainya di tahun 2025 diharap bisa menjangkau hingga sebesar US$124 miliar," kata Airlangga dalam telekonferensi di pembukaan 'Bulan Fintech Nasional dan Indonesia Fintech Summit 2021', Kamis 11 November 2021.

Catat Pertumbuhan Positif, VIVA Genjot Penguatan Lini Bisnis Digital

Airlangga menjelaskan, investasi di sektor digital itu juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Dan telah mencapai 38,7 persen dari total investasi di Asia Tenggara.

Menurutnya, capaian ini merupakan yang terbesar baik di sektor e-Commerce maupun fintech. Sebagai sektor yang paling cepat tumbuh dan diminati oleh para investor.

5 Investasi Favorit Gen Z dan Milenial, Ada Properti Hingga Kripto

Baca juga: Tak Lagi Pakai Dolar AS, Transaksi RI dengan Jepang Naik 10 Kali Lipat

Setidaknya, lanjut Airlangga, terdapat 275 perusahaan fintech di Indonesia. Di mana per September 2021 segmen peer to peer (P2P) lending telah berhasil menyalurkan dana sebesar Rp262,93 triliun.

"Bayangkan ini dengan kecepatan yang setara dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat), yang diberikan oleh Pemerintah sebesar Rp285 triliun," ujar Airlangga.

Selain itu, Airlangga pun menyinggung soal adanya fenomena kemunculan delapan unicorn dan satu decacorn di bidang ekonomi transportasi, jasa antar, travel, dan juga startup fintech.

Dia menilai, masing-masing segmen fintech tersebut juga akan mampu menambah total kontribusi sektor ekonomi digital bagi perekonomian nasional.

"Dan semua itu diharapkan bisa berintegrasi, sehingga tentunya inklusi keuangan di berbagai segmen bisa terjangkau," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya