Garam yang Populer Sejak Kerajaan Klungkung akan Jadi Sumber Devisa RI

Ilustrasi petani garam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

VIVA – Kabupaten Klungkung dengan komoditas garamnya, resmi menjadi Desa Devisa ke-26 yang dikelola oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank. 

Kebijakan Prabowo Hapus Utang Petani-Nelayan Bakal Hidupkan Usaha Kecil, Kata Anggota DPR

Program Desa Devisa Garam Kusamba Klungkung ini memiliki visi untuk membawa garam lokal berkualitas menjadi lebih mendunia. Garam Kusamba diketahui sudah dikenal sejak masa Kerajaan Klungkung, sehingga perlu dikembangkan sebagai salah satu penghasil devisa.

"Program Desa Devisa Garam Kusamba akan memberikan berbagai pendampingan mulai dari aspek produksi sampai pemasaran ke luar negeri. Manfaatnya akan dirasakan hingga lebih dari 100 petani garam di Desa Kusamba dan Pesanggrahan, Kabupaten Klungkung,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, James Rompas pada acara Peresmian Desa Devisa Garam Kusamba, dikutip dari keteranganya, Selasa, 9 November 2021.

OJK Sebut Aturan Hapus Utang Petani hingga Nelayan Sedang Digodok Kemenkeu

Dia menjelaskan, garam yang dihasilkan oleh petani yang tergabung dalam Koperasi Mina Segara Dana memiliki kualitas premium. Meski diolah secara tradisional, dijemur di atas batang kelapa yang dibelah menjadi dua bagian sebagai media jemurnya.

Baca juga: Genjot Daya Saing Industri, Singkronisasi SDM dan Teknologi Jadi Kunci

PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial dan Kompeten di Bidang Pertanian

Pengolahan metode itu menurutnya, menghasilkan cita rasa yang gurih, warna putih, tekstur halus dan rasa asin yang rendah. Pendampingan yang diberikan untuk lebih meningkatkan kualitas produk adalah produksi Bali Sea Salt Rub, branding development, pameran dagang, business matching, hingga sertifikasi produk.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan, apresiasi atas program Desa Devisa ini yang seiring dengan fokusnya pada komoditas garam di Bali. Pihaknya optimis potensi kualitas Garam Kusamba ini dapat dioptimaslisasi melalui program dan kolaborasi pemerintah daerah dan pusat.

Desa Devisa LPEI di Klungkung, Bali.

Photo :
  • Dokumentasi LPEI.

Sehingga, Garam Kusamba yang merupakan peninggalan leluhur Klungkung menjadi semakin kompetitif di level lokal, domestik maupun pasar internasional dan keberhasilannya turut dapat dirasakan oleh petani garam di wilayah Klungkung, Bali.

Melalui Program Desa Devisa ini diharapkan produk lokal Indonesia dapat menjadi komoditas ekspor yang mendunia. Serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat.

Kedepannya LPEI akan terus menerus bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk membangun desa-desa melalui Program Desa Devisa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya