Deretan BUMN yang Dapat Tambahan PMN 2021 dari Sri Mulyani

Gedung PT Hutama Karya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, adanya penambahan kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun anggaran 2021.

Indonesia Re Berinovasi Dongkrak Transparansi dan Akuntabilitas, Ini Hasilnya

Adapun khusus untuk tahun anggaran 2022 juga disampaikannya. Namun, Sri menekankan, tahun depan PMN yang akan dialokasikan telah ditetapkan dalam Undang-undang APBN 2022.

"2021-2022 ini kami menyampaikan beberapa perubahan dalam PMN dan pembiayaan investasi di 2021," kata dia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin, 8 Oktober 2021.

PT JIEP Resmi Berubah Status Jadi Perseroan Daerah

Sri menuturkan tambahan kucuran PMN ini berasal dari cadangan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp33 triliun dan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Rp20,1 triliun.

"Terlihat untuk APBN 2021 cadangan PEN sebesar Rp33 triliun yang kemudian akan dijadikan PMN kepada investasi BUMN sebesar Rp17 triliun," ungkap Sri.

41 BUMN Sabet Investortrust BUMN Awards 2024, Ini Daftarnya

Dia pun menjabarkan, BUMN yang menerima kucuran dana tambahan adalah PT Hutama Karya dari semula ditetapkan Rp6,02 triliun, menjadi ditambah dari cadangan PEN Rp9,1 triliun dan SAL Rp9,9 triliun.

Dengan demikian, prognosa penyaluran PEN untuk Hutama Karya secara keseluruhan pada 2021 dikatakannya mencapai Rp25,2 triliun. Ini masih akan ditambah dengan PMN pada 2022 sebesar Rp23,85 triliun.

"Tahun depan Hutama Karya masih dapat PMN Rp23,85 triliun. Jadi ini yang paling menonjol adalah Hutama Karya yang mendapatkan cukup besar," tegas Sri.

Gedung Hutama Karya (HK)

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Selanjutnya, PT Waskita Karya pada tahun ini dikatakannya mendapatkan dana PMN dari dana cadangan PEN senilai Rp7,9 triliun dari sebelumnya tidak dialokasikan. Sedangkan tahun depan mendapatkan kucuran Rp3 triliun.

Demikian juga dengan PT Kereta Api Indonesia, dalam APBN 2021 mulanya tidak mendapatkan jatah PMN. Namun, akhirnya tetap diberikan dengan dana yang dialokasikan bersumber dari SAL Rp6,9 triliun meskipun 2022 tak dapat.

"Yang berasal dari SAL Rp20 triliun di mana dari SAL ini akan diberikan injeksi modal lebih lanjut kepada Hutama Karya Rp9,9 triliun, KAI Rp6,9 triliun dan BLU LMAN Rp3,3 triliun," ungkap Sri.

Sementara itu, untuk BUMN lain yang sudah ditetapkan diberikan PMN tahun ini dan tidak mengalami perubahan adalah PLN Rp5 triliun, PT PAL Rp1,28 triliun dan PT Pelabuhan Indonesia III Rp1,2 triliun.

Lalu, ITDC dikatakannya akan tetap mendapat Rp470 miliar dan tidak mengalami perubahan. Demikian juga PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma Rp977 miliar dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp20 triliun.

"Sementara itu untuk Perum Perumnas ini dapat untuk 2022 sebesar Rp1,56 triliun dan PT Adhi Karya Rp1,97 triliun," ungkap Sri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya