Erick Thohir: Qatar Investment Authority Berminat Investasi di RI
- BUMN
VIVA – Dalam kunjungannya ke Qatar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir bertemu dengan Chief of Asia-Pacific & Africa Investments di Qatar Investment Authority (QIA), Sheikh Faishal Bin Thani Al Thani.
Erick memastikan, sebagai lembaga investasi terbesar dunia sekaligus otoritas yang memiliki saham klub sepak bola Paris Saint Germain (PSG), QIA telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia.
Kepada Erick, QIA mengaku terkesan dengan potensi dan perkembangan bisnis di Indonesia, terutama potensi investasi di bidang pariwisata, energi dan lain sebagainya.
"Pertemuan menghasilkan sejumlah poin-poin penting, yang salah satunya minat QIA berinvestasi di bidang pariwisata, energi, dan lain-lain" kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin 8 November 2021.
Erick menilai, Qatar sangat terkesan dengan pembangunan yang terus dilakukan Indonesia selama beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia, para investor percaya untuk berinvestasi di Indonesia. Erick menegaskan, hal itu menjadi bukti jika Indonesia memiliki segala prasyarat untuk terus tumbuh secara kualitas perekonomian.
"Ini menandakan betapa besarnya potensi Indonesia di mata dunia," ujar Erick.
Dalam lawatannya ke Qatar itu, Erick juga menyempatkan diri bertemu dengan Menteri Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammad Al Attiyah, guna melanjutkan pertemuan awal yang sebelumnya telah dirajut oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
"Pertemuan dengan Menteri Pertahanan Qatar, Dr. Khalid bin Mohammad Al Attiyah, sebagai follow up kerja sama antara Pindad dengan Barzan Holding Qatar, yang telah dirajut oleh Menteri Pertahanan RI, Bapak Prabowo" kata Erick.
Erick mengatakan, pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama untuk memajukan industri Pertahanan Indonesia, dimana Barzan Holding menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Pindad guna memajukan industri pertahanan Indonesia.
"Agar Pindad dapat bersaing dalam rantai nilai global," ujarnya.