Dikelola Pertamina, Erick Thohir: Blok Rokan Setor Rp2,7 T ke Negara
- Istimewa
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Blok Rokan yang sejak dua bulan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), telah mampu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp2,7 triliun. Dijelaskannya, kinerja positif ini harus terus ditingkatkan demi membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi Indonesia.Â
Hal ini juga menjadi bukti kemampuan perusahaan BUMN, mengelola sendiri sumber minyak, tidak tergantung operator asing, dan bekerja efisien.Â
Secara rinci kontribusi PT PHR yang selama dua bulan mengelola Wilayah Kerja (WK) Rokan telah menyetor ke negara sebesar Rp2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp607,5 miliar melalui penjualan minyak mentah bagian negara.Â
Bermanfaat Bagi Negara dan Daerah
Tercatat mulai 9 Agustus, Blok Rokan yang telah dikelola selama 97 tahun oleh PT Chevron Pacific Indonesia diambil alih pengelolaannya oleh PT PHR.Â
"Saya mengapresiasi kemampuan Pertamina Hulu Rokan menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu. Selain menjaga keberhasilan WK Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PT PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah," jelas Erick dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu 7 November 2021.Â
Wilayah Kerja Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional, dengan kontribusi 25 persen. Blok yang ditemukan tahun 1941 dan mulai berproduksi tahun 1951, berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day dan 12 miliar standard cubic feet per day di tahun 2030.Â
"Saya berharap momentum ini terus ditingkatkan sebab terkait energi bagi bangsa dan negara manfaatnya harus ganda. Selain pemenuhan kebutuhan energi nasional, harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.Â
Sebagian Besar Pekerja Warga Lokal
Sementara, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan operasional WK Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja. Dimana sebagian besar di antaranya merupakan warga lokal Riau. Karena itu, aset strategis nasional ini membutuhkan dukungan maksimal dari seluruh pemangku kepentingan demi kelancaran operasional.Â
"Program kerja terhadap WK Rokan sangat masif dan agresif. Hal itu akan berdampak terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau. Kami sudah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemda Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah agar kontribusi yang kami berikan semakin nyata," jelas Nicke Widyawati.Â
Menurut Nicke, sejak diambil alih PT PHR, intensitas kegiatan operasi di WK Rokan meningkat seiring target 161 sumur tajak hingga akhir tahun 2021. Dalam dua bulan terakhir, PHR telah mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig.Â
Tahun depan, PHR menargetkan 500 sumur tajak sehingga peningkatan aktivitas di WK Rokan akan mampu meningkatkan denyut aktivitas ekonomi di Riau.