Indonesia Masih Diminati Jadi Tujuan Investasi Ketenagalistrikan

Ilustrasi PLTU
Sumber :
  • Harry Siswoyo/VIVAnews.

VIVA – Proyek ketenagalistrikan Indonesia menyabet sejumlah penghargaan dalam beberapa kategori internasional. Salah satunya berasal dari Asian Power Award yang memberikan penghargaan terhadap PLTU Jawa 9 & 10. 

Efek bagi Ekonomi dan Investasi di Indonesia saat Donald Trump menjadi Presiden AS

Pembangkit yang dianggap berteknologi ramah lingkungan ini memperoleh salah satu penghargaan di kategori Coal Project of The Year dan di bidang teknologi ramah lingkungan dengan mengusung sistem OECD-Class USC CSFPP yang rendah emisi. 

Penghargaan yang diperoleh secara internasional ini pun kemudian dianggap menjadi salah satu indikator bahwa proyek infrastruktur energi di Indonesia masih akan terus diminati para investor, terutama investor asing.

Sukseskan Implementasi Asta Cita, Kementerian PU Berkomitmen Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Kementerian Investasi/ BKPM Yuliot Tanjung menjelaskan realisasi investasi untuk kebutuhan infrastruktur pada 2021 memang justru begitu bergeliat dibanding tahun sebelumnya. 

Ilustrasi infrastruktur listrik

Photo :
  • Dok. PLN
BNPB Klaim Jaringan Listrik di Flores Timur Terdampak Erupsi Lewotobi Sudah Pulih 80 Persen

Pemerintah pun, menurutnya optimistis keadaan ini bisa terus berlanjut di 2022. Hal ini sejalan dengan proyeksi kenaikan total investasi tahun depan yang berada di kisaran 22-30 persen secara tahunan atau year on year (yoy).  

Kementerian ini mencatat, pada periode kuartal I hingga III 2021, realisasi investasi asing-domestik mencapai Rp659,4 triliun. Lebih tinggi daripada realisasi investasi periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp611,6 triliun. 

Menurutnya, realisasi investasi ketenagalistrikan sendiri begitu menonjol sepanjang tahun berjalan ini. Investasi di sektor ini, bahkan masuk dalam realisasi modal terbesar di lima sektor.

Rinciannya, investasi di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp88,8 triliun, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan Rp82,7 triliun, transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp80 triliun,  listrik, gas dan air Rp59,4 triliun serta pertambangan Rp53,3 triliun.

"Jadi, karena secara umum target investasi 2022 naik, investasi di banyak sektor juga akan naik semua," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 5 November 2021.

Senada, Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut, pada 2022 investor diperkirakan akan mengincar beberapa infrastruktur strategis. Khususnya, proyek-proyek energi hingga bendungan.

"Sementara untuk infrastruktur lain, ada peluang investor asing juga tertarik membiayai beberapa Proyek Strategi Nasional (PSN). Seperti energi, jalan tol, atau bendungan," tuturnya.

Sektor investasi infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia sudah beberapa kali mendapat penghargaan dunia internasional. IJGlobal dan Asian Legal Business mendapuk Proyek Jawa 9 & 10 sebagai proyek dengan pendanaan project financing terbaik di bidang energi. 

Bahkan, dari sisi kesepakatan pendanaan, IJGlobal menilai proyek pembangkit berteknologi maju dan ramah lingkungan ini tepat menjadi model untuk pembangkit listrik di Indonesia. 

Di dalam negeri PLTU Jawa 9 & 10 juga mendapat penghargaan. Penghargaan terhadap kepedulian lingkungan hidup diberikan oleh Indonesia Green Award (IGA).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya