Varian Delta Bikin Ekonomi RI Kuartal III-2021 Melorot Jadi 3,51%

Gedung BPS / Badan Pusat Statistik
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 masih tumbuh dengan besaran 3,51 persen secara tahunan (yoy). Laju pertumbuhan ini turun dibandingkan ekonomi kuartal II-2021 yang tumbuh 7,07 persen.

Cara Dexa Medica Bantu Dorong Program Quick Win Pemerintah

Sementara itu, secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode itu hanya tumbuh 1,55 persen sedangkan secara kumulatif atau tahun berjalan kuartal I-kuartal III pertumbuhannya hanya mencapai 3,24 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan, dengan catatan itu, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp4.325,4 triliun sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp2.815,9 triliun.

Tarif PPN Jadi 12 Persen Dukung Pemerintah Jalankan Program Strategis

"Bahwa secara yoy ekonomi kita tumbuh 3,51 persen kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya capaian ini belum mencapai di level 5 persen," kata dia saat konferensi pers, Jumat, 5 November 2021.

Margo menekankan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut tidak terlepas dari pengaruh merebaknya pandemi COVID-19 akibat Varian Delta. Sehingga mobilitas penduduk kembali dibatasi oleh Pemerintah.

Keren! Penjual Bakso Asal Malang ini Perbaiki Jalan Desa Pakai Dana Pribadi, Warganet Senggol Pemerintah

"Di awal kuartal III 2021 kemarin pemerintah memberlakukan PPKM Darurat level 4 dikarenakan ada melonjaknya kasus positif Varian Delta yang merebak di Indonesia tentu saja ini berdampak pada terbatasnya mobilitas masyarakat," ucap dia.

Baca juga: COP26, Sri Mulyani Blak-blakan Sebut Negara Maju Gagal Tepati Janji

Meski demikian, dia menekankan, ekonomi Indonesia meski mengalami perlambatan pada periode ini, masih bergerak. Baik tercermin dari produksi mobil yang mencapai 234,07 ribu unit atau tumbuh hingga 110,65 persen dibanding kuartal III 2020.

Penjualan motor secara wholesale juga mencapai 1,52 juta unit atau naik sebesar 28,76 persen secara tahunan. Akan tetapi, berdasarkan Indeks Penjualan Riil dikatakannya memang melambat dari 193,83 akhir kuartal III-2020 menjadi hanya \190,28 pada akhir kuartal III-2021.

"Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah menerapkan PPKM darurat atau level IV yang terjadi sepanjang Juli sampai dengan Agustus 2021. Maka perekonomian Indonesia pada kuartal III-2021 ini tumbuhnya 3,51 persen," tegas Margo.

Pelemahan pertumbuhan ekonomi ini pun dikatakannya seiring dengan pergerakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 negara mitra dagang utama Indonesia. Misalnya, China yang hanya tumbuh 4,9 persen pada kuartal III dari sebelumnya 7,9 persen kuartal II-2021.

Demikian juga dengan Amerika Serikat yang hanya tumbuh 4,9 persen dari sebelumnya 12,2 persen, Singapura 6,5 persen dari 15,2 persen, Korea Selatan 4 persen dari 6 persen, Vietnam minus 6,2 persen dari 6,6 persen kuartal II dan Uni Eropa 3,9 persen dari 13,7 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya