Manajemen Waskita Karya Jamin 2023 Cetak Untung
- Dok. Waskita
VIVA – PT Waskita Karya Tbk menegaskan konsistensinya menjalankan program 8 stream penyehatan keuangan perusahaan. Perseroan pun optimistis mencapai kinerja positif dari core business pada 2023.
Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk Destiawan Soewardjono mengungkapkan bahwa implementasi dari program tersebut telah dilaksanakan dengan baik hingga kuartal III-2021.
Pada periode tersebut, Pemerintah dikatakannya telah melengkapi paket penjaminan dan telah disetujui serta akan difinalisasi pada 2021. Di antaranya berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 untuk penyelesaian proyek jalan tol.
Kemudian, obligasi penjaminan untuk refinancing serta tambahan modal kerja sindikasi dengan penjaminan Pemerintah untuk melanjutkan dan mendorong percepatan pembangunan proyek infrastruktur. Khususnya yang dicanangkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Perseroan ditegaskannya juga telah melakukan restrukturisasi utang bank termasuk anak usaha. Di mana secara konsolidasian Perseroan telah merstrukturisasi utang bank pada level 92,35 persen dari target.
"Dengan restrukturisasi ini Perseroan dapat meningkatkan efisiensi dengan memperpanjang masa fasilitas kredit sampai dengan tahun 2026 dan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif," kata dia saat konferensi pers, Kamis, 4 November 2021.
Setelah melaksanakan aksi korporasi dan retrukturisasi tersebut BUMN berkode saham WSKT ini, akan fokus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan likuiditas yang jauh lebih baik.
Baca juga:Â Surat Terbuka Menko Luhut Soal Heboh Ikut Bisnis PCR di PT GSIÂ
"Perseroan akan fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur sehingga mempermudah proses divestasi, yang juga merupakan fokus saat ini dengan tujuan menurunkan kewajiban secara bertahap," tegasnya.
Selain fokus pada penyelesaian proyek existing, Waskita juga dikatakannya berupaya meningkatkan perolehan nilai kontrak baru dengan fokus pada bisnis water infrastructure hingga airports.
Kemudian, top 3 railroad segment and international growth serta dikatakannya akan meningkatkan peran komite investasi dan manajemen risiko pada pemilihan proyek-proyek baru tersebut.
Pada kuartal III 2021 Waskita juga telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp12,01 triliun yang terdiri dari proyek investasi atau business development dengan porsi 68,05 persen, Pemerintah 24,96 persen, proyek BUMN 4,48 persen dan proyek swasta 2,51 persen.
Berdasarkan tipe proyek, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari jalan dan jembatan 58,89 persen, bangunan 13,03 persen, infrastruktur air 12,30 persen, anak usaha 11,40 persen, EPC 3,50 persen dan lain-lain 0.88 persen.
Perseroan menargetkan total perolehan nilai kontrak baru pada 2021 adalah sekitar Rp20,68 triliun. Dan, sampai dengan saat ini Destiawan mengaku masih optimis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru.
"Dengan likuiditas yang jauh lebih baik dan struktur biaya operasional yang lebih efisien dan efektif. Ke depannya manajemen akan terus berupaya menjamin going concern perseroan dengan implementasi program 8 stream penyehatan keuangan Waskita Karya," papar dia.