COP26, Airlangga Ungkap Diskusi Jokowi dengan PM Boris hingga Biden

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/aa.

VIVA – Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju terkait, menghadiri rangkaian acara High Level Segment KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada 1-2 November 2021.

Terpopuler: Habib Rizieq Bicara Kasus Suswono dan Ahok, Dirdik Jampidsus Viral Gegara Jam Tangan

Dalam KTT COP26, Jokowi pada acara Forest and Land Use Summit , menegaskan bahwa RI komitmen menggenjot ekonomi hijau ke depannya. Bahkan pada agenda CEO Roundtable Forum, Indonesia memperkuat kemitraan bisnis dan investasi hijau dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor-sektor prioritas dan sejalan dengan kepentingan Indonesia pada COP26. 

Forum CEO itu pun dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan wakil perusahaan investor multinasional Inggris. Seperti British Petroleum (BP), Nova Innovation, Jardines, Mars, Standard Chartered, Orbital Marine dan Citibank, dengan total potensi deliverables senilai US$9,29 miliar.

Gerindra: Pertemuan Ahmad Luthfi dengan Jokowi Jangan Dibesar-besarkan

Baca juga: Sarung Tenun Produksi Desa di Gresik Bersiap Diekspor Semester I-2022

Pada momen itu juga telah ditandatangani kesepakatan kerja sama antara Pertamina dengan ExxonMobil. Dalam rangka pengembangan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Airlangga menjabarkan, di KTT COP26, Jokowi melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin dunia, salah satunya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. RI mendorong kerja sama yang lebih erat di bidang riset dan pelatihan sektor kesehatan.

Presiden Joko Widodo disambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson setibanya di arena Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, hari ini.

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Selain itu kata Airlangga, Jokowi juga mendorong agar Inggris dapat meningkatkan kerja sama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Antara lain dengan penguatan perdagangan melalui forum mekanisme komite yang sudah terbentuk. Serta, mengundang lebih banyak investasi Inggris di Indonesia, khususnya di beberapa sektor prioritas, seperti manufaktur, otomotif, farmasi dan kesehatan.

Hal serupa kata Airlangga juga dibahas pada pertemuan Jokowi dan Presiden AS Joe Biden. Delegasi Indonesia telah menyampaikan apresiasi atas bantuan Pemerintah AS dalam penanganan COVID-19, berupa pengiriman vaksin, alat-alat ventilator serta obat-obatan therapeutic

Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi, terutama potensi pengembangan ekonomi hijau. seiring dengan langkah pemulihan ekonomi nasional dan penguatan iklim investasi melalui reformasi struktural dan UU Cipta Kerja.

“Presiden mengharapkan AS dapat meningkatkan investasinya di Indonesia, dan harus punya kesiapan menjadi bagian dari rantai pasok produk utama. misalnya untuk material bagi kendaraan ramah lingkungan atau mobil listrik,” tutur Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 3 November 2021.

Presiden Jokowi dan Presiden AS Joe Biden di Glasgow, UK

Photo :
  • ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut menurut dia, kedua negara sepakat berkomitmen kuat dalam pengurangan emisi karbon melalui komitmen Nationally Determined Contribution (NDC). Di mana Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam penanganan kebakaran hutan, penurunan tingkat deforestasi dan restorasi hutan bakau.

“Kedua Presiden sepakat meningkatkan kerja sama yang lebih erat, terutama dalam masa Presidensi G20 Indonesia yang mendorong kerja sama digital, transisi energi dan keuangan inklusif, terutama bagi UMKM dan kelompok rentan lainnya,” paparnya.

Airlangga mengatakan, Presiden Jokowi dalam kesempatan terpisah juga telah bertemu dengan sejumlah Kepala Negara atau Pemerintah lainnya. Seperti PM Slovenia dan PM Palestina, serta beberapa perusahaan lainya seperti Amazon dan Microsoft.

Di sela-sela acara KTT, para delegasi RI menyempatkan diri berkunjung Paviliun Indonesia yang didirikan untuk kegiatan outreach capaian Indonesia di bidang penanganan perubahan iklim. Kegiatan Paviliun diisi oleh sejumlah wakil dari Kementerian/Lembaga, termasuk beberapa kalangan BUMN, perusahaan nasional dan masyarakat sosial yang turut bergerak di bidang lingkungan dan biodiversitas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya