Kuartal III-2021, Produksi Migas Subholding Upstream Capai 866 MBOEPD
- Dok. Pertamina
VIVA – Di tengah kondisi yang dipengaruhi Pandemi COVID-19 Subholding Upstream Pertamina terus berupaya maksimal capai target produksi minyak dan gas bumi. Pemenuhan target produksi migas tersebut merupakan hasil dari produksi pengelolaan lapangan migas Subholding Upstream di dalam dan luar negeri.
CEO Subholding Upstream Pertamina, Budiman Parhusip mengatakan hingga September 2021, capaian produksi gas Subholding Upstream mencapai 2.614 MMSCFD atau 102 persen dari target kuartal III RKAP 2021.
Sedangkan, produksi minyak dari seluruh regional Subholding Upstream mencapai 415 MBOPD sehingga total produksi harian rata-rata minyak dan gas Subholding Upstream kuartal III tahun 2021 mencapai 866 MBOEPD.
Baca juga: Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Catatan Kekayaan Andika Perkasa
“Untuk produksi di dalam negeri sendiri, produksi migas Subholding Upstream mencapai 717 MBOEPD atau 100 persen terhadap target kuartal III RKAP 2021, yang terdiri dari produksi minyak 319 MBOPD dan 2.308 MMSCFD produksi gas,” ujar Budiman dalam keterangan tertulisnya, Rabu 3 November 2021.
Selain itu, Budiman menuturkan, walaupun pandemi belum berakhir, kondisi ekonomi mulai menunjukan perbaikan. Hal ini salah satunya ditandai dengan meningkatnya serapan gas oleh industri. Lifting gas subholding upstream sampai dengan September 2021 mencapai 105 persen dari target kuartal III RKAP 2021.
Adapun upaya penambahan cadangan juga terus dilakukan, sampai dengan kuartal III-2021 ini Subholding Upstream juga membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 428 MMBOE atau 15 persen lebih tinggi dari target. Sedangkan temuan sumber daya 2C, sampai dengan September 2021 adalah sebesar 174 MMBOE.
Kemudian, untuk kegiatan bor pengembangan sendiri sampai dengan September 2021 ini sudah terlaksana sebanyak 195 sumur, dan ada 45 sumur yang saat ini sedang dalam proses pemboran.
Selain itu, untuk pemboran sumur eksplorasi saat ini sudah selesai dilakukan sebanyak 8 sumur dan ada 3 sumur yang sedang dalam proses pemboran.
Pengeboran Minyak Lepas Pantai Pertamina.
- Dok. Pertamina
Budiman menambahkan bahwa Subholding Upstream akan terus berupaya melakukan kinerja yang optimal untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan dengan menjaga dan memastikan aspek HSSE dijalankan dengan baik serta memastikan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat jadwal serta tetap menjaga cost effectiveness melalui program optimasi biaya “OPTIMUS”.
Tak sampai di situ, Budiman mengatakan transformasi Pertamina khususnya di hulu menjadi Subholding Upstream menjadikan sinergi yang lebih kuat dalam kegiatan hulu migas melalui pola regionalisasi sehingga dapat meningkatkan operational excellence serta proses pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Bergabungnya wilayah kerja Rokan pada 9 Agustus 2021 yang lalu juga turut memperkuat portofolio subholding upstream Pertamina di dalam negeri.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Kementrian ESDM, SKK Migas, Pemerintah Daerah serta seluruh stakeholder lainnya atas dukungan positif yang selalu diberikan kepada Pertamina khususnya Subholding Upstream. Dukungan ini akan menjadi pemacu kami dalam pemenuhan target dan tentunya untuk berkontribusi optimal pada target nasional produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD," ujarnya.
Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong
Ahli ITB memastikan kandungan di dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan.
